Model Quadruple Helix dalam Pengembangan Desa Wisata Edukasi Omah Jamu Yogyakarta
Abstract
Desa Merdikorejo Yogyakarta merupakan salah satu sentra jamu yang ada di Yogyakarta. Didukung dengan letak yang strategis, lingkungan pedesaan yang asri dan sumber daya manusia menjadikan desa ini sangat potensial dikembangkan menjadi desa wisata. hal ini sejalan dengan RPJM-Kal Merdikorejo yang ingin menjadikan desa ini menjadi desa wisata. Namun, belum adanya inisiatif dan kerjasama yang optimal dari berbagai pihak untuk menggerakkan potensi tersebut. Sehingga, Model Quadruple Helix dianggap tepat untuk memaksimalkan potensi ini karena melibatkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, akademisi, dan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi model Quadruple Helix dalam pengembangan Desa Wisata Edukasi Omah Jamu di Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Wawancara mendalam dilakukan terhadap perwakilan dari empat aktor Quadruple Helix guna mengidentifikasi peran mereka dalam pengembangan desa wisata. Data primer diperoleh dari wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi, sementara data sekunder berupa buku, internet, dan jurnal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa implementasi model Quadruple Helix dan kolaborasinya belum sempurna dan memerlukan evaluasi berkala untuk memastikan tujuan bersama tetap tercapai. Masih ditemukan kurangnya keterlibatan aktif dari aktor helix dalam proses pengembangan wisata. Kolaborasi yang telah dilakukan menghasilkan beberapa inovasi baru. Kedepannya interaksi antara aktor-aktor helix mendorong lahirnya inovasi dan kreativitas baru, yang kemudian dapat diaplikasikan dalam kebijakan dan program pembangunan wilayah serta semakin memperkuat peran penting model Quadruple Helix dalam pengembangan Desa Wisata Edukasi Omah Jamu Yogyakarta.
Downloads
Copyright (c) 2024 Afifah Misbar, Dewi Novianti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.