Representasi Maskulinitas Make Up Artist (M.U.A) Bubah Alfian pada Account Instagram
Abstract
Keberadaan pria sebagai Make Up Artist (MUA) masih sering dipandang negatif di masyarakat Indonesia, yang cenderung mengasosiasikan profesi ini dengan wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi maskulinitas Bubah Alfian sebagai seorang MUA melalui akun Instagramnya. Penelitian ini menggunakan metodologi Critical Discourse Analysis (CDA) yang dikemukakan oleh Norman Fairclough untuk menganalisis 25 video reels yang diunggah oleh Bubah Alfian. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi mendalam dan analisis teks serta gambar yang terdapat pada video reels tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bubah Alfian berhasil menggabungkan elemen maskulin dan feminin dalam identitasnya sebagai seorang MUA, yang menantang stereotip gender tradisional. Temuan ini menunjukkan bahwa maskulinitas dapat diungkapkan dengan lebih cair dan fleksibel melalui media sosial, terutama dalam konteks profesi yang umumnya diasosiasikan dengan perempuan. Selain itu, representasi maskulinitas yang ditampilkan oleh Bubah Alfian memberikan perspektif baru tentang bagaimana pria dalam profesi kecantikan dapat memanfaatkan media sosial untuk membentuk identitas gender yang unik dan otentik. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam bidang studi komunikasi, khususnya dalam kajian representasi gender di media sosial dan menunjukkan bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk perubahan sosial.
Downloads
Copyright (c) 2024 Diaz Sari, Maulina Pia Wulandari, Bambang Dwi Prasetyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.