Dinamika Ekspor Sarang Burung Walet Indonesia dalam Bayang-Bayang Kebijakan Tiongkok
Abstract
Sarang burung walet (SBW) merupakan produk ekspor pangan Indonesia terbesar pada kategori ekspor pangan hewani. Indonesia juga merupakan produsen SBW terbesar di dunia, dan mayoritas dari produksi SBW global diproduksi oleh Indonesia. Kedua hal tersebut memberikan keuntungan ekonomi dari sisi perdagangan dan politik dari sisi ketersediaan. Namun, kedua hal tersebut belum terealisasikan secara penuh karena adanya upaya kontrol berupa hambatan non-tarif dari Tiongkok. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengungkap teknik-teknik penguasaan yang dipakai Tiongkok untuk mengontrol perdagangan SBW Indonesia dimulai dari hilir sampai ke hulu sehingga hambatan ekspor SBW dapat diselesaikan. Konsep governmentality Michel Foucault akan digunakan untuk mengungkap teknik kekuasaan tersebut. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya konsep technology of power, rationalities of government, dangovernmentalization of subject dalam institusi, mekanisme, dan tata cara ekspor SBW sehingga Indonesia kehilangan posisi strategisnya sebagai pemain terpenting dalam keseluruhan rantai pasok SBW global. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kata ‘pintu’ untuk sebagai metafora bagaimana Tiongkok mengontrol laju SBW Indonesia. Pintu pertama dibuat dengan menetapkan adanya negara lain sebagai jalur ketiga. Lalu, Pintu kedua dibuat dengan menyinergiskan kepentingan Tiongkok lewat peraturan ekspor-impornya ke peraturan nasional Indonesia berupa sertifikasi segala aspek produksi SBW. Dari temuan itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi kebijakan ditinjau dari teknik kekuasaan tersebut dijalankan.
Downloads
Copyright (c) 2024 Agung Krisdiyanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.