Pengaruh Model Bercerita (Storytelling) Terhadap Pemahaman Bacaan Siswa Kelas V di Sekolah Dasar
Abstract
Peningkatan sumber daya manusia dan pembangunan bangsa sebagian besar dimungkinkan oleh pendidikan. Membaca merupakan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berhasil dalam berbagai jenis pekerjaan. Menurut Al-Qur’an, membaca adalah perintah pertama yang diberikan oleh Allah, menunjukkan betapa pentingnya aktivitas ini. Tujuan dari penelitian ini untuk memastikan dampak dari bercerita (storytelling) kepada keterampilan pemahaman membaca peserta didik kelas V di SDN Jatimurni V Bekasi. Desain kuasi-eksperimental dan metodologi kuantitatif digunakan pada penelitian ini. Dua kelas berpartisipasi dalam penelitian ini yaitu kelompok kontrol yang mengikuti pendekatan tradisional dan kelompok eksperimen yang menggunakan teknik bercerita. Temuan menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 86,13, sementara kelas kontrol 67,65. Hasil uji homogenitas dan normalitas menunjukkan bahwa data homogen dan terdistribusi normal. Hasil uji hipotesis t-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Hasilnya, metode bercerita terbukti lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca dibandingkan metode konvensional. Siswa yang belajar dengan metode bercerita lebih aktif, termotivasi, dan menjadi mempunyai pola pikir yang lebih baik terhadap teks yang dibaca. Maka penerapan model bercerita pada pengajaran membaca dapat meningkatkan keterampilan pemahaman membaca siswa, serta membantu mengatasi masalah rendahnya literasi di Indonesia.
Downloads
Copyright (c) 2024 Syifa Nuraini Rhamadhani, Nani Solihati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.