Pengaruh Stabilisasi Tanah Gambut Menggunakan Fly Ash Bottom Ash Ditinjau dari Nilai California Bearing Ratio (CBR)
Abstract
Tanah gambut merupakan salah satu tanah bermasalah yang memiliki kompresibilitas dan kandungan air yang sangat tinggi. Tanah gambut juga memiliki kapasitas daya dukung tanah yang rendah sehingga diperlukan teknik perbaikan. Pada penelitian ini menggunakan bahan campuran Fly Ash, Bottom Ash, dan Fly Ash+Bottom Ash. Penggunaan fly ash dan bottom ash sebagai bahan campuran karena bahan ini memiliki butiran yang halus, berwarna keabu- abuan dan diperoleh dari hasil pembakaran batu bara dengan kandungan unsur kimia antara lain silika (SiO2), alumina (Al2O3), Fero oksida (Fe2O3) dan kalsium oksida (CaO) serta memiliki kandungan unsur-unsur lainnya. Penelitian ini menggunakan variasi kadar fly ash dan bottom ash yaitu 0%, 10%, 15%, 20%, 25%. Lokasi pengambilan sampel tanah gambut diambil di Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Pengujian laboratorium meliputi pengujian soil properties dan California Bearing Ratio (CBR) Unsoaked.Hasil soil properties (lokasi 1) yaitu: Kadar air (w) 550 ,64%, Kadar Organik (OC) 49,54%, Kadar Abu (AC) 50,46%, Kadar Serat (FC) 42,03%, Berat Jenis (Gs) 1,754 gr/cm3, dan Nilai pH 3. Hasil Pengujian CBR tanah gambut asli sebesar 4.73 % (Lokasi 1) dan 4.55% (Lokasi 2). Nilai CBR Unsoaked Tanah Gambut + fly ash yaitu 3,99%; 4,94%; 7,30%; 9,86%; 12,16%; 15,97%. Tanah Gambut + bottom ash yaitu 3,99%; 4,44%; 6,66%; 8,32%; 10,57%; 13,86%. Tanah Gambut + fly ash + bottom ash yaitu 3,99%; 5,43%; 7,84%; 10,03%; 12,95%; 18,72%.
Downloads
Copyright (c) 2024 Angga Khaidarius, Yulindasari Sutejo, Febrian Hadinata
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.