Optimalisasi Proses Impor Ekspor Rotan Melalui Digitalisasi: Kontribusi Terhadap Ekonomi Sirkular dan SDGs
Abstract
Indonesia adalah salah satu produsen rotan terbesar di dunia, menjadikan industri rotan sebagai elemen penting dalam perekonomian negara. Namun, industri ini menghadapi tantangan signifikan karena prosedur impor dan ekspor yang rumit serta birokrasi yang panjang, yang mengurangi daya saingnya secara global. Model ekonomi sirkular, yang menekankan pengurangan limbah dan pemanfaatan sumber daya secara optimal melalui daur ulang dan penggunaan kembali, sangat cocok untuk sifat rotan yang terbarukan. Digitalisasi menawarkan solusi yang layak untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi proses bisnis rotan. Penerapan teknologi digital, seperti sistem manajemen rantai pasok, memungkinkan pelacakan material rotan secara tepat, memastikan kualitas, dan mempercepat distribusi. Selain itu, platform e-commerce dapat secara signifikan memperluas jangkauan pasar produk rotan Indonesia. Digitalisasi sektor rotan juga dapat berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Studi ini meneliti bagaimana digitalisasi dapat mengubah proses impor dan ekspor rotan di Indonesia sambil mendukung prinsip ekonomi sirkular dan tujuan SDG. Dengan melakukan tinjauan literatur kualitatif dari publikasi internasional dan nasional dari tahun 2019 hingga 2024, penelitian ini mengungkapkan bahwa digitalisasi secara dramatis meningkatkan efisiensi operasional bisnis rotan, memfasilitasi pembangunan ekonomi dan keberlanjutan.
Downloads
Copyright (c) 2024 Divana Alifia Juandita, Franciskus Antonius Alijoyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.