Penentuan Denda Progresif bagi Kendaraan dengan Beban Berlebih di Jalan Tol Surabaya - Gempol
Abstract
Praktik kendaraan dengan muatan berlebih (overload) menjadi tantangan besar yang mempercepat kerusakan jalan dan meningkatkan biaya pemeliharaan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak muatan berlebih terhadap peningkatan biaya pemeliharaan jalan dan menentukan denda progresif yang dapat dikenakan pada kendaraan dengan muatan berlebih. Penelitian ini berfokus pada jalan tol Surabaya-Gempol, yang memiliki proporsi kendaraan overload yang tinggi dibandingkan dengan jalan tol lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan muatan berlebih secara signifikan meningkatkan nilai Vehicle Damage Factor (VDF), yang berdampak pada kenaikan biaya lapis ulang jalan. Penetapan denda progresif diusulkan sebagai solusi untuk mengurangi praktik overload dan sebagai pengganti dari peningkatan biaya pemeliharaan jalan. Dengan demikian, penelitian ini menawarkan pendekatan yang lebih adil dan berkelanjutan dalam pengelolaan jalan tol. Pada kondisi normal, total biaya pemeliharaan mencapai sekitar Rp197,2 miliar, namun dengan muatan berlebih 5% hingga 30%, biaya tersebut meningkat hingga Rp392,8 miliar. Denda per kilometer untuk kendaraan dikategorikan ke dalam beberapa golongan sesuai dengan sistem penggolongan tarif tol saat ini. Sebagai contoh perhitungan denda Golongan II, yang mencakup truk 2 sumbu dan bus kecil, memiliki rata-rata denda mulai dari Rp42.96 per kilometer untuk muatan berlebih sebesar 5% hingga Rp771.36 per kilometer untuk muatan berlebih sebesar 30%.
Downloads
Copyright (c) 2025 Muizzudin Ridwan, Tri Basuki Joewono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.