Perbandingan Kualitas Hidup Pasien Epilepsi yang Mendapat Monoterapi dan Politerapi
Abstract
Tujuan utama penanganan epilepsi adalah mengontrol kejang tanpa efek samping dengan kualitas hidup yang optimal. Dalam penatalaksaannya, monoterapi hingga saat ini masih menjadi pilihan farmakoterapi yang terbaik dan sangat disarankan ketika memulai terapi antiepilepsi, namun seringkali monoterapi ini tidak efektif, sehingga politerapi lebih menjadi pilihan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas hidup pada pasien epilepsi yang mendapatkan monoterapi dan politerapi. Metode yang digunakan adalah metode potong lintang dengan memanfaatkan data demografis dan data terapi pasien epilepsi yang dikumpulkan melalui rekam medis. Kualitas hidup dinilai melalui prosedur wawancara dengan menggunakan kuisioner QOLIE-31 versi Bahasa Indonesia. Melalui penelitian ini, didapatkan bahwa kualitas hidup pasien epilepsi yang mendapat monoterapi lebih baik daripada politerapi dan berbeda bermakna pada total nilai dan wilayah energi (nilai P < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah obat anti epilepsi yang digunakan mempengaruhi kualitas hidup pada pasien epilepsi
Downloads
Copyright (c) 2022 Pande Ayu Naya Kasih Permatananda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.