Teori Komunikasi Krisis Situasional: Strategi Komunikasi Pemerintah dan WALHI dalam Penanganan Asap Riau Tahun 2015

  • Fathya Zana LSPR Communication and Business Institute, Jakarta, Indonesia
  • Karinda Azista LSPR Communication and Business Institute, Jakarta, Indonesia
  • Puji Astuti LSPR Communication and Business Institute, Jakarta, Indonesia
Keywords: komunikasi, komunikasi krisis, situational crisis communication theory

Abstract

Kasus kabut asap di provinsi Riau tahun 2015 mengharuskan pemerintah Indonesia untuk menerapkan strategi komunikasi krisis yang bertujuan untuk mengembalikan reputasi pemerintah dari kritik atas penanggulangan terhadap bencana alam tersebut. Teori komunikasi yang dipakai dalam merumuskan strategi komunikasi krisis bagi pemerintah Indonesia adalah Teori Komunikasi Krisis Situasional atau Situational Crisis Communication Theory (SCCT), didukung dengan Teori Pemulihan Citra atau Image Restoration Theory. Untuk mendukung deskripsi mengenai penerapan strategi tersebut, peran lembaga swadaya masyarakat, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) juga dijelaskan sebagai entitas pendukung untuk pemulihan citra bagi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk membahas serangkaian pedoman tentang bagaimana manajemen krisis dapat menerapkan strategi tertentu untuk merespon krisis yang terjadi baik di perusahaan maupun lembaga dalam skala yang lebih kecil dengan tujuan untuk melindungi rusaknya reputasi perusahaan dari krisis. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jejaring media terkait WALHI dapat meringankan upaya krisis kabut asap Riau. Informasi yang disebarkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang ketersediaan bantuan yang diberikan oleh WALHI. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemerintah harus memahami bahwa strategi tanggap krisis primer dalam SCCT dapat dijadikan sebagai strategi utama, namun strategi tanggap krisis sekunder diterapkan sebagai tahap pendukung atau opsional. Pemerintah dan WALHI, serta lembaga swadaya masyarakat lainnya memerlukan rumusan rencana komunikasi setiap tahunnya di samping strategi pemulihan citra, menimbang bahwa kabut asap Riau merupakan bencana alam yang berulang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Busyra, Rizki Gemala. (2016). Dampak program upaya khusus (upsus) padi jagung kedelai (pajale) pada komoditas padi terhadap perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jurnal MeA (Media Agribisnis), 1(1), 12–27. Google Scholar

Colchester, Marcus, Chao, Sophie, bersamaJonas Dallinger, H. E. P., Dan, Vo Thai, & Villanueva, Jo. (2011). Ekspansi kelapa sawit di Asia Tenggara. Forest Peoples Programme Dan SawitWatch, Bogor. Google Scholar

Coombs, W. Timothy. (2007). Protecting organization reputations during a crisis: The development and application of situational crisis communication theory. Corporate Reputation Review, 10(3), 163–176. Google Scholar

Darsono, Febryandi. (2015). Koalisi Ornop Pasca Orde Baru: Studi tentang Jaringan Walhi dalam Kampanye Isu Hutan. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 27–48. Google Scholar

Januar, Aden Nugroho. (2018). Analisis Perubahan Kebijakan Indonesia Terhadap Asean Agreement On Transboundary Haze Pollution. Faculty of Social and Political Science. Google Scholar

Kassin, S., Fein, S., & Markus, H. R. (2010). Psicología Social (Trad. Google Scholar

Kurniaty, Theresia. (2020). Diplomasi lingkungan Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2015) terkait rencana penolakan kelapa sawit Indonesia oleh Uni Eropa. Universitas Pelita Harapan. Google Scholar

Len-Rı́os, Marı́a E., & Benoit, William L. (2004). Gary Condit’s image repair strategies: Determined denial and differentiation. Public Relations Review, 30(1), 95–106. Google Scholar

Lin, Trisha T. C., & Bautista, John Robert. (2016). Predicting intention to take protective measures during haze: The roles of efficacy, threat, media trust, and affective attitude. Journal of Health Communication, 21(7), 790–799. Google Scholar

Prastika, Ratna. (2015). Bingkai Jurnalisme Lingkungan dalam Pemberitaan Kabut Asap di Riau pada Media Online Studi Kualitatif dengan Pendekatan Analisis Framing Mengenai Bingkai Jurnalisme Lingkungan dalam Pemberitaan Kabut Asap Di Riau pada Media Online Riau Pos dan Tribun Peka. Fakultas Ilmu Komunikasi (UNISBA). Google Scholar

Ramadani, Dian, Lestari, Puji, & Susilo, Muhammad Edy. (2015). Audit Komunikasi Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yogyakarta. Jurnal ASPIKOM, 2(4), 282–290. Google Scholar

Rima Fajri Yani, R. F. Y. (2019). Peran Walhi Sumatera Barat dalam Investigasi Tambang Emas Ilegal di Kota Padang. Universitas Andalas. Google Scholar

Rita, Roza Nisma. (2017). Analisis Manajemen Krisis Pemerintah Provinsi Riau Dalam Menghadapi Bencana Kabut Asap Tahun 2015. Google Scholar

Wahyudin, Eko Aji. (2018). Gerakan Sosial Baru dan Politik Lingkungan (Studi Atas Kontribusi WALHI Terhadap Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta 2004-2017). Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah. Google Scholar

Wardana, Data, & Geovani Meiwanda. (2017). Reformasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru, Bersih dan Bermartabat. Pemerintahan, Politik Dan Birokrasi. Google Scholar
Published
2021-08-19