PENGARUH EKSTRAK CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUSTECENS L) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA TIKUS PUTIH JANTAN
Abstract
Secara umum masyarakat Indonesia menyukai masakan pedas. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya cabai rawit (Capsicum frutescens L) di banyak masakan nusantara. Salah satu kandungan yang banyak ditemui di cabai rawit adalah capsaicin. Selain capsaicin ada juga senyawa lain seperti flavonoid, alkoloid, dan sterol pada cabai rawit. Pada ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) ditemukan flavonoid yang memiliki sifat antioksidan dalam melawan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang timbul atas diberikannya ekstrak cabai rawit terhadap kuantitas leukosit di tikus putih jantan. Penelitian ini dilakukan dengan metode Pre and Post Test Only Control Group Design dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan perbandingan yang melibatkan hasil pengamatan. Hasil pengamatan yang dimaksud disini adalah hasil dari kelompok yang diberi ekstrak cabai rawit dan kelompok yang tidak mendapat perlakuan demikian. Uji statistik menggunakan One Way ANOVA untuk mendapati perbedaan rata-rata dan uji t berpasangan untuk mengetahui perubahan bermakna. Berdasarkan uji One Way Anova didapatkan (P=0,943) hal tersebut memperlihatkan bahwa pada pretest tidak berbeda secara bermakna (P >0,05) dan hasil postest menunjukan (P=0,000) menunjukan berbeda secara bermakna. Sedangkan hasil uji t berpasangan didapatkan bahwa pada kelompok kontrol tidak terhadi perubahan bermakna yaitu nilai (P=0,765). Kelompok perlakuan 1 yang diberi ekstrak cabai rawit 150 mg menunjukan perubahan bermakna yaitu (P=0,032). Kelompok perlakuan 2 yang diberi ekstrak cabai rawit 200 mg menunjukan perubahan bermakna karena nilai P<0,05 yaitu (P=0,002) Pemberian perlakuan terbukti berpengaruh terhadap penurunan kuantitas leukosit tikus putih jantan.