Analisis Pengendalian Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril dan Non Steril Menggunakan Metode ABC Di Salah Satu Penyalur Alat Kesehatan Kota Bandung
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan persediaan alat kesehatan yang dikelompokkan menjadi A, B dan C berdasarkan analisis metode Activity Based Costing (ABC) nilai pakai untuk memenuhi kebutuhan dan nilai investasinya pada salah satu distributor alat kesehatan kota Bandung. Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dengan cara retrospektif, yaitu mengambil data laporan penjualan selama satu tahun, yaitu Januari 2018-Desember 2018. Pengendalian persediaan membantu memenuhi kebutuhan alat kesehatan pelanggan, mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan dan juga investasi yang bernilai tinggi memerlukan pengendalian yang tepat untuk menekan permasalahan biaya yang mungkin terjadi. Dari hasil analisis klasifikasi ABC nilai pakai didapat bahwa alat kesehatan non elektromedik non steril masuk kedalam kelompok A 47 item (14,46%) persentase penjualan 81% (31.501), Kelompok B 89 item (27,38%) persentase penjualan 15% (5.892), dan kelompok C 189 item (58,16%) persentase penjualan 4% (1.570), sedangkan alat kesehatan non elektromedik steril masuk kedalam kelompok A 28 item (13,8%) persentase penjualan 81% (44.331), Kelompok B 46 item (22,7%) persentase penjualan 15% (8.244), kelompok C 129 item (63.5%) persentase penjualan 4% (2.252). Dan untuk klasifikasi ABC nilai investasi didapat bahwa alat kesehatan non elektromedik non steril masuk kedalam kelompok A 77 item (23,7%) persentase biaya 81% (RP. 680.512.818), Kelompok B 100 item (30,77%) persentase biaya 15% (Rp. 127.926.383), kelompok C 148 item (45,53%) persentase biaya 4% (Rp. 34.299.125), sedangkan untuk alat kesehatan non elektromedik steril masuk kedalam kelompok A 45 item (21,17%) persentase biaya 81% (Rp. 309.177.082), Kelompok B 56 item (27,59%) persentase biaya 15% (Rp. 58.567.428), kelompok C 102 item (50,25%) prosentase biaya 4% (Rp. 15.740.728).