STATUS GIZI DAN TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI PADA REMAJA PUTRI ANEMIA
Abstract
Prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 22,4%. Anemia disebabkan oleh faktor gizi dan non gizi. Faktor gizi dapat disebabkan oleh ketidakcukupan asupan zat-zat gizi yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin, seperti energi, protein, zat besi, asam folat dan vitamin C. Penelitian ini bertujuan mengetahui asupan zat gizi (protein, fe, folat dan vitamin C) dan status gizi pada remaja putri anemia. Desain penelitian cross-sectional, dengan 72 subjek remaja putri anemia. Kadar hemoglobin diukur menggunakan metode Cyanmethemoglobin, pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan injak digital dan tinggi badan menggunakan microtoise. Asupan zat gizi diperoleh dengan metode food recall 3x24 jam. 72 subjek penelitian merupakan remaja putri anemia, dengan rerata kadar hemoglobin 11,2 ± 0,51. Hasil penelitian diperoleh 5,6% subjek memiliki status gizi kurus, 87,5% normal, 6,9% overweight. Dilihat dari asupan diketahui 66,6% subjek mengalami defisiensi energi, 91,3% mengalami defisiensi protein, 97,2% defisiensi folat, 65,6% defisiensi vitamin C, dan 100% mengalami defisiensi zat besi (Fe). Sebagian besar subjek masih mengalami defisiensi zat-zat gizi, terutama zat besi. Disarankan para siswi untuk meningkatkan konsumsi makanan sumber protein terutama protein hewani, zat besi, folat, dan vitamin C serta mengatur pola makan yang benar.