ANALISIS STRUKTRUR BANGUNAN DI GEDUNG KANTOR CABANG PELAYANAN DINAS PENDAPATAN PROVINSI WILAYAH MAJALENGKA
Abstract
Salah satu tanda perlu adanya proses assesment dan perbaikan/ kekuatan struktur adalah adanya kerusakan pada struktur seperti halnya retak pada bagian unsur struktural maupun non struktural. Hal tersebut disebut juga disebut sebagai penurunan kekuatan struktur atau istilah dari “Stuctural deteration”. Hal pertamanya yang perlu dilakukan adalah dengan menginvestigasi kondisi lapangan secara langsung, tentang penyebab dan kekuatan yang tersisa (residual stress). Dengan demikian langkah tersebut diperlukan metodologi untuk melakukan investigasi awal berupa visual investigation. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan pengujian non-destructive maupun dengan semi destructive. Penyelidikan ini hanya memfokuskan hal tersebut diatas untuk struktur lantai 1 dan lantai 2 serta tidak menghitung hal lain seperti rumah genset , atap dan instalasi listrik yang sudah terpasang. Berdasarkan hasil penelitian terhadap gedung Kantor Cabang pelayanan Dinas Pendapatan Provinsi Wilayah Majalengka yang berada di KH Abdul Halim No. 88 Majalengka, maka gedung kantor tersebut telah terjadi voids akibat proses pengecoran yang tidak merata dalam penggunakan alat vibrator sebagai penghilang gelembung udara, hasil yang kurang maksimal pada pekerjaan beton dikarenakan pemasangan bekisting yang kurang optimal serta pada proses pengecoran beton yang tidak maksimal. Dari hasil pengujian rata – rata maka kedalaman tanah keras yang disyaratkan pada kedalaman 2,40 m di bawah permukaan tanah asli, hasil pengukuran dengan jumlah sampel 10 titik didapat nilai terkecil sebesar 125 Kg/Cm2 dan nilai terbesar 380 Kg/Cm2. Dari hasil ini di dapat nilai kuat tekan rata – rata sebesar ± 225,7 Kg /Cm2 . dengan demikian terdapat pengurangan kualitas mutu beton sebesar 25 % untuk sampel yang diambil.
Kata Kunci: Struktur Bangunan, Voids, Tanah