Performa Produksi Sapi Bali Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda Di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur
Abstract
Performans produksi pada sapi dipengaruhi oleh faktor lingkungan berupa iklim, pakan, dan manajemen. Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian performa produksi sapi Bali pada dua ketinggian tempat yang berbeda di Kecamatan Bajawa dan Kecamatan Bajawa Utara untuk dataran tinggi (1000 m dpl) dan Kecamatan Riung Barat dan Golewa Selatan untuk dataran rendah (100 m dpl) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Penelitian survey yang dipilih secara purposive sampling yaitu sampel penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah ternak sapi Bali sebanyak 246 ekor yang ada di 4 Kecamatan. Kecamatan Bajawa dan Kecamatan Bajawa Utara yang mewakili dataran tinggi sebanyak 131 ekor serta Kecamatan Riung Barat dan Golewa Selatan yang mewakili dataran rendah sebanyak 115 ekor. Data primer dari penelitian ini berupa bobot lahir, bobot sapih, bobot dewasa, dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Hasil penelitianmenunjukan ketinggian tempat dan lokasi berpengaruh tidak nyata (P>0.05)terhadap bobot badan pedet, bobot sapih, Bobot Badan umur 2-3 tahun dan bobot umur 4 tahun sapi Bali, PBBH 0,61±0,02 Kg dan 0,53±0,19 Kg, Bobot Badan Pedet 16,02±4,87 Kg dan 13,58±3,41 Kg. Bobot sapih 73,77±20,28 Kg dan 69,88±14,51 Kg, Bobot Badan Bali 2- 3 tahun 168,57±26,29 Kg dan160,97±21,01 Kg,Bobot Badan umur 4 tahun 404±89,20 Kg dan 366,14±95,20. Terdapat perbedaan yang nyata (P<0.05) untuk umur 3-4 Tahun 289,74±35,30 Kg dan 247,25±20,57 Kg.
Downloads
Copyright (c) 2022 Ngiso Bhae, Suyadi Suyadi, M Nur Ihsan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.