PEMANFAATAN MEDIA TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IX E SMP NEGERI 3 PLERED TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Abstract
Masalah berbicara bukan saja dialami oleh manusia sejak lahir, namun juga bisa dialami oleh seseorang dalam usia tertentu. Permasalahan yang berbeda dihadapi oleh seseorang dengan porsi yang berbeda juga. Pada usia remaja, masalah yang dihadapi dalam berbicara adalah masalah dalam mengemukakan pendapat. Misalnya pada kasus siswa SMP Negeri 3 Plered, yang kurang mampu berbicara untuk mengemukakan gagasan secara sistematis, penggunaan dan pilihan kata yang tidak tepat, bahkan beberapa tidak berani berbicara. Artinya masalah yang dihadapi oleh remaja adalah pada tataran masalah retorika. Berbagai strategi telah dilakukan dalam meningkatkan kemampuan retorika dalam berbicara seorang remaja, namun dari strategi yang dilakukan belum sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, penulis merasa penelitian ini layak dilakukan, yakni dengan memangangkat judul tentang pemanfaatan media televisi dalam meningkatkan kualitas retorika atau kemampuan remaja dalam berbicara. Untuk mengumpulkan data, pelaksanaan penelitian ini disertai dengan pengamatan, diskusi, dan evaluasi. Dari hasil penelitian, data yang didapatkan kemudian dilakukan analisis dengan metode deskriptif. Sementara evaluasi dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap hasil penilaian serta ketuntasan setelah dilakukan pemanfaatan. Oleh karena itu, dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa pemanfaatan media televisi dapat berpengaruh terhadap kemampuan berbicara remaja. Namun hal tersebut perlu dilakukan dengan penerapan yang tepat. Adapun penerapan yang dilakukan adalah; 1). Membuat persiapan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menonton dan menyimak televisi yang sesuai minatnya, kemudian setelah itu siswa berusaha mengungkapkan dengan mengulangkan bahasa yang disampaikan dengan caranya sendiri, 2). Memberikan pengetahuan dari hasil pengalaman kepada siswa terkait dengan teknik penyampaian, 3). Materi yang disampaikan agar variatif sehingga proses pembelajarannya tidak monoton dan membosankan, 4). Membuat catatan-catatan garis besar terkait apa yang akan dibicarakan atau disampaikan, sehingga melalui catatan tersebut siswa dapat berbicara secara sistematis, 5). Diberikan waktu tanya jawab dan menanggapi materi pembelajaran. Tahapan tersebut tentu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam gaya berbicara atau kemampuan retorikanya. Kemudian, selain itu juga melalui tahapa tersebut siswa akan menambah kemampuan menyimaknya, mengingat dua kegiatan tersebut selalu berkaitan.
Kata Kunci: Media Televisi, Kemampuan Berbicara