Evolusi Akuntansi Keberlanjutan
Abstract
Studi ini bertujuan untuk membangun evolusi akuntansi keberlanjutan dari pemikiran awal hingga pemikiran abad ke-21. Metode studi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif jenis riset kepustakaan. Dan perolehan topic studi ‘Evolusi Akuntansi Keberlanjutan’ membahas pemikiran pebisnis yang berbasis perspektif economic bottom line dan berangsur berubah menjadi triple bottom line, hingga kemudian disempurnakan lagi menuju paradigm pentuple bottom line. Paradigm pentuple bottom line yang terdiri dari lima aspek yaitu ekonomi (profit), social (people), lingkungan (planet), spiritualitas (phropet), fenoteknologi (phenotechnology) merupakan aspek-aspek yang membangun praktik akuntansi keberlanjutan. Penambahan dua aspek terakhir masih tergolong baru keberadaannya. Adanya penambahan dua aspek tersebut mampu mendorong organisasi dalam meningkatkan pencapaian pembangunan berkelanjutan secara berkomitmen. Penerapan praktik akuntansi keberlanjutan yang baik tidak dapat terlaksana tanpa adanya pelibatan profesi akuntan yang memiliki kualifikasi yang cukup dalam menangani isu dan strategi keberlanjutan organisasi. Selain itu laporan keberlanjutan yang komprehensif dan material sebagai wujud riil dari praktik akuntansi keberlanjutan tidak akan terwujud tanpa adanya peranan akuntan yang mempunyai kompetensi yang memadai. Pada akhirnya studi ini menghasilkan temuan evolusi akuntansi keberlanjutan yang dimulai dari terciptanya landasan awal tanggungjawab social lingkungan organisasi hingga penerapan dan kendala praktik akuntansi keberlanjutan di abad 21 atau era saat ini.
Downloads
Copyright (c) 2021 Wulan Qur’Anie Aziza, Eko Ganis Sukoharsono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.