Pemanfaatan Instant Messenger “Telegram†Sebagai Alat Penyebaran Paham Radikal Di Indonesia
Abstract
Telegram adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan obrolan rahasia atau obrolan terenkripsi end-to-end sebagai keamanan tambahan. Dengan menggunakan Telegram kita dapat mengirim tidak hanya gambar dan video, tetapi juga dapat mengirim dokumen seperti word, excell, pdf, dan lain-lain tanpa menentukan ukuran file yang dikirim. Tetapi pemilik perusahaan kurang memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kualitas aplikasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk mengetahui penggunaan instant messenger Telegram oleh kelompok radikal di Indonesia. Didefinisikan sebagai metode penelitian berdasarkan filosofi pasca-positivisme (mengoreksi kelemahan, bahwa realitas itu nyata, dan peneliti tidak bisa mendapatkan kebenaran dari kenyataan jika peneliti tidak terlibat langsung), digunakan untuk memeriksa kondisi objek alam, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, kemudian untuk menguji validitas para peneliti menggunakan triangulasi (gabungan), Analisis data bersifat induktif/kualitatif. Hasil penelitian Metode Kualitatif menunjukkan bahwa telegram instant messenger benar digunakan oleh banyak kelompok radikal dalam berkomunikasi dan untuk tujuan memperluas jaringan radikalisme. Sehingga Telegram harus memiliki tim atau teknologi yang dapat menyaring konten radikal secara langsung, sehingga kelompok-kelompok ini tidak dapat dengan mudah melancarkan tindakan mereka dengan menyebarkan propaganda atau ideologi kelompok mereka
Downloads
Copyright (c) 2021 Alfhatheh Mohammad
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.