Kelayakan Finansial Abon Ikan Tuna di Kota Bontang
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai kelayakan usaha pengolahan abon ikan tuna berdasarkan indikator R/C, Net Profit Margin (NPM), Titik Impas (Break Event Point), Masa Pengembalian Investasi (Payback Period) dan Return on Investment (ROI), dilaksanakan di wilayah Kota Bontang. Data dianalisis dengan menggunakan 1) analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran umum wilayah dan profil usaha pengolahan 2) Analisis kelayakan usaha ditinjau dari aspek finansial, dengan menggunakan indikator efisiensi usaha (R/C), Titik Impas (BEP), Net Profit Margin (NPM), Masa Pengembalian Investasi (Payback Period) dan Return on Invesment (ROI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai finansial dari produktivitas ini sebesar Rp200.000 – Rp720.000, dengan rata-rata Rp404.444 per hari per pengolah. Nilai efisiensi usaha (TR/TC) sebesar 1,23 – 1,58, dengan rata-rata 1,41. Nilai TR/TC > 1, sehingga usaha sudah berada pada kondisi efisien. Nilai Net Profit Margin usaha pengolahan abon ikan tuna di Kota Bontang sebesar 18,57% - 36,57%, dengan rata-rata 28,53%. Kondisi aktual usaha pengolahan abon ikan tuna ditinjau dari jumlah penjualan, jumlah unit produksi dan harga jual per unit, berada di atas kondisi BEP. Nilai titik impas penjualan (BEP penjualan) sebesar Rp2.548.960 - Rp4.436.008, dengan rata-rata per pengolah Rp3.666.825. Titik impas produksi tercapai pada kisaran 116 kemasan – 149 kemasan, dengan rata-rata 137 kemasan per pengolah. Titik immpas dari harga jual per kemasan/bungkus yaitu Rp5.019 – Rp22.180, dengan rata-rata Rp11.191 Usaha pengolahan ini membutuhkan waktu untuk mengembalikan dana investasi selama 1,13 tahun – 42,53 tahun, dengan rata-rata 15,93 tahun. Nilai ROI pada usaha pengolahan abon ikan tuna sebesar 0,20% - 7,38%, dengan rata-rata 3,20%.
Downloads
Copyright (c) 2021 Said Abdusysyahid, Bambang Indratno Gunawan, Muhamad Syafril
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.