Menentukan Post Mortem Interval (PMI) dengan Pemeriksaan Pertumbuhan Larva Serangga Berdasarkan Faktor Penyebab Kematian

  • Agustin Citra Dwi Handoko Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Keywords: Post Mortem Interval, Entomologi Forensik,, Larva Lalat, Faktor penyebab kematian.

Abstract

Menentukan Post Mortem Interval merupakan bagian dari ilmu Forensik dalam kasus penemuan mayat yang harus diidentifikasi. Salah satu cabang ilmu forensik yang bisa digunakan yaitu Entomologi Forensik yang menggunakan indikator perkembangan serangga untuk menentukan lama waktu kematian.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Post Mortem Interval dengan pemeriksaan pertumbuhan larva serangga menggunakan sampel tikus galur wistar (Rattus Norvegicus) sebanyak 16 ekor, yang diberi 4 perlakuan berdasarkan faktor penyebab kematian yaitu Terminasi dengan Luka Bakar, Tenggelam, Keracunan dan Dislokasi. Kemudian diamati pertumbuhan larvanya selama 7 hari dan larva yang dikumpulkan diidentifikasi dan dihitung perkiraan lama waktu kematiannya. Hasil dari penelitian ini dari larva yang dikumpulkan diperoleh nilai rata-rata ukuran Panjang larva selama 7 hari pengamatan yaitu kelompok 1: 4,8679, kelompok 2: 5,4257, kelompok 3: 2,5479 dan kelompok 4: 5,4420. Identifikasi jenis larva ditemukan genus Crhysomia dan Sarcophaga, kemudian ditentukan Post Mortem Interval diperkirakan 3 hari kematian serta data dianalisis menggunakan SPSS Kruskal Wallis diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan larva lalat dari factor penyebab kematiannya dengan nilai (p value = 0,054) yaitu p>α.   Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Entomologi Forensik dengan melihat pertumnbuhan larva serangga bisa digunakan sebagai metode dalam memperkirakan Post Mortem Interval dan adanya perbedaan pertumbuhan larva dari faktor penyebab kematian berdasarkan uji statistika

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-12-15