Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus) Model Diabetes
Abstract
Di Indonesia angka prevalensi diabetes mengalami peningkatan cukup signifikan selama lima tahun terakhir. Di tahun 2013, angka prevalensi diabetes pada orang dewasa mencapai 6,9 % dan ditahun 2018 angka terus melonjak menjadi 8,5%. Alpukat adalah salah satu buah yang memiliki efek antidiabetik yang dapat membantu tubuh dalam mengkompensasi adanya gula darah dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas antara ekstrak etanol biji alpukat dengan acarbose terhadap penurunan kadar glukosa darah 2 jam post prandial. Metode yang digunakan merupakan penelitian eksperimental secara in vivo dalam bentuk pre and post test only. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus dan dibagi secara acak menjadi 5 kelompok dengan jumlah tikus lima ekor perkelompok yaitu kontrol positif (Acarbose), Kontrol negatif (NaCMC), ekstrak etanol biji alpukat 250 mg/kgBB, ekstrak etanol biji alpukat 500 mg/kgBB dan ekstrak etanol biji alpukat 1000 mg/kgBB. Seluruh kelompok diinduksi aloksan 160 mg/kgBB sehingga memiliki glukosa darah 2 jam post prandial (>180 mg/dL) (pretest). Setelah 14 hari diberi perlakuan dilakukan pengukuran glukosa darah 2 jam post prandial (posttest). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol biji alpukat efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah 2 jam post prandial hampir menyerupai kontrol positif (Acarbose)
Downloads
Copyright (c) 2021 Septa Anggeria
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.