Kajian Elektrifikasi Angkutan Umum (Studi Kasus Teman Bus dan Feeder LRT Musi Emas)
Abstract
Salah satu penyebab pemanasan global adalah gas rumah kaca (GRK). Komposisi utama pada gas rumah kaca adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O) yang memiliki kemampuan untuk menahan panas di atmosfer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi emisi mulai dari menghitung beban dan harga emisi serta seberapa besar potensi elektrifikasi angkutan umum di Kota Palembang. Analisis potensi elektrifikasi angkutan umum di Kota Palembang menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan 10 kriteria yang dinilai oleh 6 ahli. Perhitungan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dibagi menjadi 2 (dua) perhitungan yaitu perhitungan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dan aplikasi Expert Choice versi 11.0. Hasilnya menunjukkan potensi elektrifikasi sebesar 53,79% dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dan 53,3% dengan menggunakan aplikasi Expert Choice versi 11.0. Selain itu, terdapat 5 kriteria prioritas yaitu fitur keselamatan (19,2%), harga unit (16,8%), biaya perawatan (16,3%), kenyamanan (12,0%), dan infrastruktur pengisian (8,3%). Tantangan utama dalam elektrifikasi adalah harga unit, biaya perawatan, infrastruktur pengisian, dan waktu pengisian, di mana kendaraan berbahan bakar minyak lebih unggul pada kriteria tersebut. Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari keempat kriteria ini untuk mendukung elektrifikasi dan meningkatkan manfaat lingkungan.
Downloads
Copyright (c) 2024 Handoyo Wicaksono, Hermanto Dwiatmoko, Edi Nursalam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.