Penatalaksanaan Stunting dengan Infeksi Saluran Kemih, Diare Kronik, dan Anemia Pada Pasien Anak Usia 2 Tahun 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Teluknaga

  • Kang Heji Dian Pertiwi Universitas Tarumanagara
  • Silviana Tirtasari Universitas Tarumanagara
  • Vania Vibri Sikomena Universitas Tarumanagara
  • Desi Witri Yolanda Universitas Tarumanagara
  • Yenny Darmawan Universitas Tarumanagara
Keywords: Stunting, Infeksi Saluran Kemih, Diare Kronik, Anemia

Abstract

Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah menyajikan kasus stunting dengan infeksi saluran kemih, diare kronik, dan anemia pada anak LNQ usia 2 tahun 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Teluknaga. Laporan kasus pasien anak usia 2 tahun 6 bulan dengan stunting, infeksi saluran kemih, diare kronik, dan anemia dengan pendekatan kedokteran keluarga untuk mendapatkan diagnosis holistik sehingga dapat dilakukan tatalaksana komprehensif kepada pasien. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang anak perempuan LNQ berusia 2 tahun 6 bulan dengan keluhan berat badan tidak naik sejak 6 bulan terakhir, serta BAB cair 4-5 kali setiap harinya sejak 1 tahun yang lalu terutama setelah makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB/U, TB/U, BB/TB, LK/U dan LiLA/U berada dibawah -3SD. Dari pemeriksaan sistem didapatkan kepala microcephaly, dan rambut tipis. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9,2 g/dl, pemeriksaan feses dan urinalisis ditemukan bakteri positif. Pada pasien ini faktor-faktor terjadinya stunting yaitu akses pangan bergizi, lingkungan sosial dan pengasuhan, kesehatan lingkungan dan sanitasi, serta akses pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan, masih belum baik. Diberikan antibiotik Cotrimoxazole, Multivitamin sirup, dan suplementasi Zinc, kemudian pasien dirujuk dan diusulkan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti USG Abdomen, Serum iron, Ferritin, TIBC, Enzim Pencernaan, dan Endoskopi/Biopsi. Pada kunjungan ke rumah keluarga pasien yang dilakukan oleh Tim Dokter Muda Universitas Tarumanagara, diberikan bantuan makanan tambahan TKTP berupa telur, margarin, biskuit kacang, dan biskuit susu, serta makanan tambahan yang mengandung probiotik berupa yogurt dan tape. Setelah dilakukan intervensi, terdapat penambahan berat badan pada pasien dan konsistensi BAB membaik.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-11-24