Tampilan Defekasi pada Malformasi Anorektal Letak Rendah Pasien Prematuritas yang Dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Abstract
Defekasi pada Malformasi anorektal (MAR) sangat sulit dievaluasi meskipun sudah dilakukan prosedur pembedahan. Konstipasi pasca bedah malformasi anorektal masih menjadi masalah utama. Meskipun operasi korektif selama masa bayi telah dilakukan, anak-anak sering mengalami berbagai tingkat masalah fungsional seperti sembelit atau inkontinensia.Saat ini tidak ditemukan kepustakaan Indonesia yang melakukan studi evaluasi tampilan defekasi pasca tindakan operasi pada bayi bayi prematuritas dengan MAR letak rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan defekasi pasien prematuritas dengan MAR letak rendah pasca operasi di RSUD Dr.Soetomo tahun 2019. Dilakukan penelitian cross sectional dengan pendekatan retrospketif pada 30 pasien pasca PSARP (Posterior Sagital Anorectoplasty) di RSUD Dr.Soetomo Surabaya pada periode 1 Januari 2019 – 31 Desember 2019. Penilaian tampilan defekasi pasca operasi menggunakan skoring Rintala dan Bristol stool chart. Dari penelitian ini didapatkan bahwa pasien yang lahir secara prematuritas dengan MAR letak rendah yang menjalani operasi PSARP di RSUD Dr.Soetomo Surabaya memiliki kemungkinan untuk mendapatkan tampilan defekasi yang normal dan baik.Dari responden yang diteliti usia terbagi antara 0-5 tahun sebesar 83% dan lebih dari 5 tahun sebesar 17%. Dari sisi jenis kelamin 70% laki laki dan 30 % Perempuan. Karena yang diteliti bayi prematuritas maka 100% berat badan bayi kurang dari 2,5 kg dan panjang badan kurang dari 40 cm. Berat badan dan tinggi badan bervariasi karena dipengaruhi oleh usia responden sekarang. Dari tipe MAR dapat diperoleh MAR perineal sebanyak 50%, MAR fistula anovestibular 27%, MAR fistula analstenosi 13 %, dan MAR fistula anocutaneous 10%.
Downloads
Copyright (c) 2022 Daffa Ardhi Bachtiar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.