Morbus Hansen dengan Reaksi Eritema Nodosum Leprosum pada Kasus Putus Obat: Laporan Kasus
Abstract
Morbus Hansen atau kusta adalah penyakit infeksi granulomatosis yang disebabkan Mycobacterium leprae yang melibatkan kulit dan saraf. Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia dalam kasus kusta, dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 13.000 kasus baru pada tahun 2022. Reaksi kusta tipe II atau Eritema Nodosum Leprosum (ENL) terjadi pada pasien kusta dengan jumlah bakteri sangat banyak, yaitu pada tipe LL dan BL. Kami melaporkan seorang laki-laki usia 33 tahun dengan nodul eritema multipel disertai ulkus berbatas tegas dan krusta kehitaman pada seluruh tubuh sejak satu tahun. Lesi bertambah banyak, terasa nyeri, dan disertai demam. Pasien memiliki riwayat putus obat Multidrug Therapy tipe Multibaciler (MDT MB) yang pernah diberikan tujuh tahun lalu. Pada pemeriksaan basil tahan asam (BTA) pada kerokan kulit cuping telinga kanan didapatkan +2 dan cuping telinga kiri +3. Pasien didiagnosis Morbus Hansen tipe LL dengan reaksi ENL pada kasus putus obat. Pasien diberikan terapi MDT MB, metilprednisolon, dan terapi simtomatik. Prognosis ENL bergantung dari derajat keparahan reaksi kusta, diagnosis dini, tatalaksana yang tepat dan respon pasien terhadap pengobatan. Pendekatan multidisiplin sangat diperlukan dalam diagnosis dan tatalaksana dini untuk mencegah kecacatan pada pasien kusta dengan reaksi ENL.
Downloads
Copyright (c) 2025 Lettisia Amanda Ruslan, Wilona Devina, Tjokorda Dalem Pemayun
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.