Tilikan Metafisika The Prince: Peran Sentral Fortuna dan Virtu bagi Sang Pangeran dan Implikasinya dalam Politik Real
Abstract
Penelitian ini mengkaji peran sentral konsep fortuna dan virtu dalam karya Niccolò Machiavelli, The Prince (Il Principe), serta implikasi politis kedua konsep tersebut dalam konteks politik nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali bagaimana Machiavelli meredefinisi dua konsep yang telah ada sebelumnya di Abad Pertengahan, yaitu fortuna yang dianggap sebagai kekuatan eksternal tak terhindarkan dan virtu yang berhubungan dengan moralitas, menjadi alat untuk mencapai tujuan politik. Dalam The Prince, fortuna dipahami sebagai peluang yang datang secara tidak terduga, sementara virtu adalah kecakapan penguasa dalam mengendalikan nasib dan membuat keputusan yang tepat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis teks dan interpretasi metafisik untuk memahami hubungan antara fortuna dan virtu dalam konteks kekuasaan politik. Dalam Zaman Renaisans, konsep fortuna dan virtu mengalami pergeseran makna, dari pandangan fatalistik dan deterministik di Abad Pertengahan, menjadi pandangan yang lebih humanistik yang menekankan peran aktif individu dalam mengendalikan nasib. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua konsep ini tidak hanya mencerminkan perubahan filosofi pada masa itu, tetapi juga memberikan panduan praktis bagi seorang pangeran dalam meraih dan mempertahankan kekuasaan. Implikasi politis dari pemikiran Machiavelli menunjukkan bahwa penguasa yang efektif harus mampu memanfaatkan peluang (fortuna) dengan kecakapan dan kehendak (virtu), tanpa terikat oleh moralitas tradisional. Dengan demikian, fortuna dan virtu menjadi prinsip dasar dalam strategi politik yang pragmatis dan realistis.
Downloads
Copyright (c) 2025 Aswin Oktavian Hasudungan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.