Referat Age-Related Macular Degeneration

  • Devi Patricia Kwan Universitas Tarumanagara
  • Siti Fatimah Sah Rahmadhani Universitas Tarumanagara
Keywords: Age-Related Macular Degeneration, kehilangan penglihatan, atrofi geografis, neovaskularisasi

Abstract

Age-Related Macular Degeneration (AMD) adalah kondisi degeneratif progresif yang terutama memengaruhi makula, area sentral retina, dan umumnya terjadi pada individu lanjut usia. AMD menjadi penyebab utama hilangnya penglihatan sentral yang tidak dapat dipulihkan, akibat perubahan degeneratif pada fotoreseptor, epitel pigmen retina, membran Bruch, atau kompleks koroid. AMD dibagi menjadi dua tipe utama, yaitu AMD non-eksudatif (kering) dan AMD eksudatif (basah). AMD kering merupakan bentuk paling umum, dengan sebagian besar kasus terdiagnosis termasuk dalam kategori ini. Namun, AMD basah, meskipun lebih jarang, bertanggung jawab atas mayoritas kasus kehilangan penglihatan berat karena perkembangan neovaskularisasi yang cepat, sering terjadi dalam hitungan minggu hingga bulan. Neovaskularisasi di AMD basah menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah abnormal yang dapat menyebabkan kebocoran dan jaringan parut di area makula, sehingga mempercepat kehilangan penglihatan. Di sisi lain, atrofi geografis, yang merupakan tahap lanjut dari AMD kering, dapat memicu penurunan penglihatan yang signifikan karena hilangnya jaringan retina secara bertahap dan pengurangan fungsi fotoreseptor. Saat ini, perkembangan terapi AMD lebih terfokus pada penanganan neovaskularisasi AMD basah, meskipun AMD kering juga terus menjadi tantangan klinis yang signifikan karena ketiadaan terapi definitif untuk mencegah perkembangan atrofi geografis. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami mekanisme AMD dan mengembangkan pengobatan yang lebih efektif untuk mencegah dan mengurangi dampak gangguan penglihatan sentral pada pasien

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-01-29