Manajemen Anestesi pada Bayi dengan Duktus Arteriosus Patent yang Menjalani Laparoskopi Duodenostomi: Laporan Kasus

  • Putu Kurniyanta Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr.dr. IGNG Ngoerah
  • I Wayan Aryabiantara Rumah Sakit Universitas Udayana
  • Putu Filla Jaya Fikrawan Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr.dr. IGNG Ngoerah
Keywords: Anestesi kaudal, Atresia duodenum, Neonatus, Duodenostomi laparoskopik, Patent ductus arteriosus

Abstract

Manajemen anestesi pada bayi dengan kelainan kongenital seperti patent ductus arteriosus (PDA) dan atresia duodenum memerlukan perhatian khusus, terutama pada prosedur bedah laparoskopi yang menambah kompleksitas akibat efek hemodinamik insuflasi karbon dioksida. Laporan kasus ini bertujuan mengulas pengelolaan anestesi pada seorang bayi perempuan berusia 5 hari dengan PDA dan atresia duodenum yang menjalani duodenostomi laparoskopik. Pasien menunjukkan distensi abdomen sejak lahir dan diagnosis prenatal PDA dengan shunt kiri-kanan. Anestesi dilakukan dengan menggunakan Sevofluran untuk induksi, Fentanil dan Ketamin untuk analgesi, serta Atrakurium untuk intubasi. Analgesi pascaoperasi dilakukan dengan anestesi caudal menggunakan Bupivakain 0,25%. Hemodinamik pasien terjaga stabil sepanjang prosedur, dengan saturasi oksigen 98-100% dan denyut jantung 124-137 bpm. Prosedur bedah berhasil tanpa komplikasi, dan tidak ada kebocoran pada anastomosis. Pasien dipindahkan ke ruang perawatan intensif untuk pemantauan lebih lanjut. Kesimpulannya, manajemen anestesi yang hati-hati dan individual sangat penting pada bayi dengan PDA yang menjalani pembedahan laparoskopik, dengan pendekatan anestetik multimodal yang mengoptimalkan stabilitas hemodinamik dan kontrol nyeri.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-01-25