Optimalisasi Implementasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Upaya Meningkatkan Nilai Realisasi Investasi di Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur

  • Herybertus Ndama Nggilik Universitas Terbuka
  •  Petrus Kase Universitas Nusa Cendana
  • Agus Susanto Universitas Terbuka
Keywords: Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Implementasi Kebijakan, Analisis SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, and Threats)

Abstract

Berdasarkan data perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia sejak tahun 2010 daridepkop.go.id, UMKM mengalami perkembangan yang baik dari tahun ke tahun. Kondisi yang sama terjadi di Kabupaten Sumba Barat, pertumbuhan UMKM juga meningkat. Data diperoleh pada tahun 2022, jumlah UMKM di enam kecamatan di Kabupaten Sumba Barat sebanyak 1.671 wirausaha. Dibalik kelebihan yang dimiliki UMKM, masih banyak permasalahan yang melingkupinya, diantaranya adalah kesulitan yang dialami oleh usaha mikro dan kecil. Masalah utama UMKM yang secara tidak langsung akan menghambat pertumbuhan ekonomi adalah permodalan. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu solusi permodalan adalah dengan mendapatkan pinjaman modal bank melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penyaluran ini belum dilakukan secara optimal karena jumlah UMKM yang berstatus badan usaha, baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum, sangat rendah kurang dari dua persen dari total usaha kecil dan menengah. Hubungan ketiga pihak tersebut belum berjalan optimal, sehingga banyak dana KUR yang telah dikucurkan oleh pemerintah pusat, namun belum terserap secara maksimal oleh perbankan dan dinikmati oleh para pengusaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimalisasi regulasi dan skema KUR bagi peran UMKM dan menyusun strategi Implementasi Kebijakan KUR bagi peran UMKM di Kabupaten Sumba Barat. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian di enam kecamatan di Kabupaten Sumba Barat, menunjukkan bahwa UMKM telah memberikan manfaat bagi UMKM, mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya dan masyarakat mendapat dorongan untuk lebih kreatif. Namun penyaluran KUR masih terfokus pada sektor perdagangan daripada sektor produktif sehingga banyak badan usaha sektor produktif yang menggunakan modal sendiri. Program KUR juga cukup siap dilaksanakan meskipun masih ada beberapa aspek yang belum layak, seperti komunikasi yang kurang efektif antara pemerintah, perbankan dan UMKM. Agar kebijakan dan skema KUR dapat berjalan secara optimal, diperlukan penyusunan strategi implementasi kebijakan KUR bagi pelaku UMKM menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Dengan menerapkan analisis SWOT, pelaku usaha dapat lebih memetakan secara strategis rancangan ke depan suatu jenis usaha baik dengan meningkatkan nilai lebih yang dimiliki atau mereduksi kemungkinan ancaman yang dapat terjadi selama perjalanan bisnis dilakukan. Selain itu, pelaku UMKM dapat melihat hasil berupa arahan atau rekomendasi untuk meningkatkan atau mengantisipasi arah jenis usaha agar menjadi lebih efektif dan efisien baik dari segi operasional maupun pengembangan bisnis.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-01-31