ANALISA PENGARUH LUMPUR PEMBORAN TERHADAP LAJU KOROSI DITINJAU DARI KARAKTERISTIK LUMPUR PADA PIPA PEMBORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE UJI KUPON
Abstract
Usaha kegiatan pertambangan minyak diawali dari hulu meliputi eksplorasi, studi
geologi, seismic dan reservoir. Pada proses pengambilan minyak mentah (crude
oil) pada dasar bumi dibutuhkan lumpur (mud) yang terdiri dari liquid dan solid
yang didistribusikan melalui rangkaian pipa pemboran dan keluar melalui nozzle
pada bit. Korosi merupakan kendala yang cukup banyak ditemukan pada kegiatan
hulu migas. Bahan-bahan kimia pada lumpur seringkali menyumbat aliran fluida
pada pipa pemboran (drill string), sehingga memerlukan analisa lebih lanjut untuk
mengetahui jenis korosi yang terjadi pada pipa dengan metode uji kupon. Hasil
yang didapatkan selama pengujian dalam jangka waktu 48 jam dengan suhu
250oF, didapatkan dengan nilai laju korosi pada lumpur KCl polymer dengan nilai
18,21 mpy kemudian HPWBM yaitu 0 mpy, Fresh water gel mud 16,49 mpy, OBM
sebesar 0 mpy, Completion fluid 80,75 mpy dan DIF sebesar 10,83 mpy. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan dalam beberapa fluida yang diuji nilai laju korosi
terbesar pada fluida Completion Fluid dikarenakan korosi inhibitor yang kurang
sehingga menyebabkan pengkristalan (Scale) pada pipa
Kata kunci : Brine Mud, Drilling Fluid, Korosi, Minyak Mentah, Ring Kupon, Scale