Meningkatkan Loyalitas Pasien: Peran Customer Experience Management (CEM) Dalam Pelayanan di Rumah Sakit

  • Mediani Retno Putri Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
  • Wahyu Sulistiadi Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Keywords: pengalaman pasien; manajemen pengalaman pelanggan; rumah sakit

Abstract

Rumah sakit perlu memperhatikan kompetisi karena persaingan yang semakin ketat di industrinya. Pelanggan tidak hanya menginginkan harga dan layanan yang kompetitif, tetapi mereka juga menginginkan pengalaman yang mengesankan. Diperlukan peningkatkan customer experience untuk memenuhi kebutuhan unik pasien. Customer Experience Management (CEM) merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen rumah sakit, yang secara langsung berdampak pada kepuasan pasien dan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan yang selajutnya berdampak pada loyalitas pasien. Teori dan konsep terkait Customer Experience Management (CEM) sudah banyak berkembang dan penting diimplementasikan oleh rumah sakit saat ini. Namun sumber literatur yang membahas CEM dalam industri kesehatan khususnya rumah sakit masih sangat terbatas. Studi ini menggunakan metode studi literatur atau literature review dimana peneliti mengumpulkan, mengevaluasi, dan mensintesis informasi dari berbagai sumber literatur yang relevan dengan topik kajian. Strategi Customer Experience Management (CEM) di rumah sakit dapat menciptakan pengalaman pasien yang menyenangkan, lingkungan yang lebih baik, membangun hubungan jangka panjang dengan pasien, memberikan kemudahan bagi pasien, dan memastikan bahwa setiap pasien merasa dihargai dan mendapatkan perawatan yang berkualitas tinggi, dan selanjutnya dapat meningkatkan loyalitas pasien kepada rumah sakit.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akimoto, D. (2014). Peace education through the animated film “Grave of the Fireflies” Physical, psychological, and structural violence of war. Ritsumeikan Journal of Asia Pacific Studies, 33, 33–43.
Arsyad, L., Akhmad, E., & Habibie, A. (2021). Membekali Anak Usia Dini dengan Pendidikan Karakter: Analisis Cerita Film Animasi Upin dan Ipin. WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai Dan Pembangunan Karakter, 5(1), 59–71.
Badan Penelitian dan Pengembangan Riset Kurikulum. (2009). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Kementerian Pendidikan Nasional.
Burhanuddin, T. R. (2015). Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Agama. 78–86. http://jurnal.upi.edu/file/09_Burhanuddin_Fix_Cetak.pdf
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (5th ed.). SAGE Publications.
Hall, S. (2003). Representation: Cultural Representation and signifying Practices. In S. Hall (Ed.), The Work of Representation. Sage Publication.
Hartono. (2014). PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM 2013. Jnana Budaya, 19(2), 259–268.
Hermawan, G. S. (2015). Pendidikan Karater pada Film Momotarou: Umi no Shinpei (1945). PRASI, 10(19), 28–35.
IMF. (2017). World Economic Outlook Database-October 2015. International Monetary Fund. http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2015/02/weodata/weorept.aspx?sy=2014&ey=2014&ssd=1&sort=country&ds=.&br=1&pr1.x=16&pr1.y=7&c=512%2C668%2C914%2C672%2C612%2C946%2C614%2C137%2C311%2C962%2C213%2C674%2C911%2C676%2C193%2C548%2C122%2C556%2C912%2C678%2C31
Kobayashi, A. (2016). Movie version of Osamu Tezuka’s ‘Black Jack’ coming to China. Nikkei Asian Review. http://asia.nikkei.com/Business/Trends/Movie-version-of-Osamu-Tezuka-s-Black-Jack-coming-to-China?page=2
Lightburn, J. A. (2008). The Heart of the Heroine: A Virtues-Based Approach to the Anime of Hayao Miyazaki. 愛知學院大学語研紀要, 33(1), 63–83.
Miranti, I., & Frijuniarsi, N. (2015). Evaluasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Frozen Produksi Walt Disney. Deiksis, 6(2), 101–114.
Munadi, Y. (2010). Media Pembelajaran. Gaung Persada Press.
Ngatman, & Fatimah, S. (2018). Analisis Film Kartun “Cloud Bread” sebagai Media Pengenalan Kata Baku dan Pendidikan Karakter Anak. DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik, 2(2), 64–72.
Pradana, H. E. W. (2021). Nilai-Nilai Karakter dalam Film Animasi Up dan Relevansinya dengan Pendidikan Karakter Kerja Keras, Kreatif dan Peduli Sosial bagi Siswa SD/MI. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
Reider, N. T. (2005). Spirited Away: Film of the fantastic and evolving Japanese folk symbols. Film Criticism, 29(3), 4–27.
Saputro, M. E. (2011). Upin & Ipin: Melayu Islam, Politik Kultur, dan Dekomodifikasi New Media. Kontekstualita, 26(1), 39–69.
Silverman, R. M., & Patterson, K. L. (2014). Qualitative research methods for community development. Routledge.
Widyanto, R. (2013). Analisis Cerita Film AnimasiI Upin & Ipin di Televisi Terhadap Pendidikan Karakter Anak (Studi Analisis Cerita Film Animasi Upin & Ipin Episode 1 5 Di MNC TV Terhadap Pendidikan Karakter Anak Di Kelas 4 Dan 5 SDIT Iqra’1 Kota Bengkulu). Jurnal Penelitian Pendidikan.
Wurm, A. (2014). Anime and the internet: the impact of fansubbing. Reflexive Horizon: Film Philosophy and the Moving Image. http://www.reflexivehorizons.com/2014/02/18/anime-and-the-internet-the-impact-of-fansubbing/
Published
2022-01-24