Eksistensi Kekerasan Terhadap Laki-Laki dalam Perspektif Kajian Kekerasan Berbasis Gender
Abstract
Kasus kekerasan selama ini identik dengan laki-laki sebagai pelaku dan perempuan sebagai korban, padahal realita di lapangan mengatakan terdapat laki-laki yang menjadi korban kekerasan. Penelitian ini tentang sosiologi gender,khususnya tentang kekerasan dalam perspektif Kekerasan Berbasis Gender (KBG). Artikel ini berusaha untuk membahasfenomena kekerasan yang dialami oleh laki-laki. Adapun tujuan penulisan artikel ini, yaitu berusaha untuk menunjukkan eksistensi kekerasan berbasis gender yang dialami oleh laki-laki. Penulis memilih pendekatan kualitatif dengan metodeliteratur review dalam menuliskan artikel ini. Studi sebelumnya menemukan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menyikapi kasus kekerasan, yang disebabkan karena perbedaan pemaknaan atas gender. Proses pemahaman tentang normal sosial-gender berkontribusi pada terjadinya kekerasan. Hasil dari penelitian ini menemukanbahwa eksistensi kekerasan terhadap laki-laki masih terasa, terbukti dengan jumlah kasus kekerasan terhadap laki-laki yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Persentase laki-laki korban kekerasan seksual umur 13-24 tahun mencapai40-50%. Jenis kasus kekerasan paling banyak terjadi yaitu kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan kekerasan emosional (psikis). Eksistensi kekerasan terhadap laki-laki merupakan implikasi dari nilai maskulinitas yang terinternalisasi dalamkehidupan sosial masyarakat.
Downloads
Copyright (c) 2022 Dyah Ayu Hidayatul Maula
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.