Jalan Terjal Penerapan Cashless di Pedagang Pasar Tradisional
Abstract
Cashless merupakan pembatasan penggunaan uang tunai yang termoderenisasi dengan sistem digital sehingga menurunkan pemakaian uang tunai dalam transaksi. Dengan penerapan sistem cashless dalam sistem pungutan penerimaan negara akan menjadikan keterbukaan suatu informasi serta akuntabilitas serta transparansi dana yang akan meminimkan tindak penyalahgunaan pungutan khususnya pada pasar tradisional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui presepsi antara pihak peyedia layanan serta pedagang pasar dalam penerapan cashless di pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis tentang presepsi penyedia layanan serta pedagang pasar dalam penerapan sistem cashless serta faktor penjelas terjadinya suatu kesenjangan dalam penerapan sistem cashless. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif serta Analisis Fishbone. Dengan penentuan informan secara stratified random sampling wawancara dilakukan pada 13 key informan secara in-depth interview. Terdapat beberapa pedagang yang tidak berkenan menjadi informan setelah dilakukan undian dikarenakan pemahaman yang kurang. Hasil penelitian diketemukan; (1)pedagang tidak ingin bersentuhan lagsung dengan bank, (2)fleksibelitas waktu pembayaran bagi pedagang, (3) penggunaan perantara dalam setiap transaksi, (4)sosialisasi yang tidak berkelanjutan, (5)transaski tidak rahasia, (6)harga yang mahal, (7)sistem eror, (8)biaya admin dalam setiap transaksi, (9)tingkat pemahaman rendah, (10)pedagang baru atau musiman merupakan faktor yang menjadi jalan terjal penerapan cashless di pedagang pasar Tradisional
Downloads
Copyright (c) 2022 I Nyoman Agus Suta Wijaya, Gede Sri Darma
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.