Pengaruh Hope terhadap Illness Behavior pada Pasien Penyakit Kronis

  • Grestin Sandy Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Muhammad Fathi Hanif Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Afni Nurul Izzah Bur Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Annisa Nur Maulidianti Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Adisti Adizah Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Novita Mananna Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Indonesia
Keywords: harapan; perilaku penyakit; pasien dengan penyakit kronis

Abstract

Ketika individu mengalami rasa sakit, mereka akan merespon penyakit yang dirasakan. Faktor-faktor psikologis memiliki dampak terhadap kesehatan dan juga illness behavior atau perilaku sakit pasien. Pasien dengan penyakit kronis biasanya akan menunjukkan perilaku sakit seperti individu merasakan, mengevaluasi dan bertindak atas gejala-gejala yang dirasakan, terkait dengan penyakitnya. Salah satu faktor psikologis yang dapat memengaruhi perilaku sakit pasien, yaitu faktor hope atau hope. Hope dapat meningkatkan perilaku yang mengarah pada proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran hope terhadap perilaku sakit pasien penyakit kronis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur Adult Hope Scale dan Illness Behavior Questionnaire. Responden pada penelitian ini berjumlah 76 orang, yang terdiri atas pasien stroke, gangguan jantung, diabetes, kanker, pasien paru-paru yang telah berusia 20 tahun ke atas.Uji regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa faktor hope tidak berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku sakit, dengan nilai p value 0,469 (p>0,05). Hope berkontribusi sebesar 0,7% sedangkan 99,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hope yang berkaitan dengan faktor internal pasien belum menjadi faktor yang cukup dalam perilaku sakit pasien penyakit kronis. Sehinggan perlu dilakukan kajian terhadap faktor-faktor lain yang bisa bersifat eksternal, agar dapat lebih memahami perilaku sakit pasien.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-02-18