Perbandingan Indeks Eritrosit pada Sampel Darah 3 ML, 2 ML, & 1 ML dengan Antikoagulan K2EDTA setelah Ditunda 4 Jam
Abstract
Tahapan Pra-analitik merupakan tahap pemeriksaan yang sering terjadi kesalahan, seperti pengambilan sampel sehingga volume darah yang di ambil tidak sesuai standar, lalu penundaan sampel darah dapat mempengaruhi hasil yang pada akhirnya menyebabkan pemeriksaan hematologi yang kurang akurat. Antikoagulan yang dipakai pada penelitian ini adalah K2EDTA. Pemeriksaan indeks eritrosit sendiri merupakan salah satu pemeriksaan yang penting untuk menegakan diagnosa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil pemeriksaan indeks eritrosit pada volume sampel darah 3 mL, 2 mL, dan 1 mL dengan antikoagulan K2EDTA setelah ditunda 4 jam. Menggunakan metode observasional analitik, pendekatan cross sectional. Subjek berjumlah 50 orang sehat dengan teknik consecutive. Darah diambil sebanyak 6 mL setiap orangnya dan dibagi ke 3 tabung, lalu ditunda 4 jam. Nilai tertinggi indeks eritrosit terdapat pada laki-laki, dengan MCV di 1 mL (85,332 fl), MCH di 2 mL (28,440 pg), MCHC di 3 mL (33,300 g/dl) dan menurut usia mendapatkan hasil nilai yang semakin bertambah dengan seiring bertambahnya usia, dengan MCV di 1 mL (85,619 fl), MCH di 2 mL (28,394 pg), MCHC di 3 mL (33,282 g/dl). Uji Parametrik one-way anova didapatkan hasil (p-value >0,05) sehingga tidak terdapat perbedaan. Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan yang signifkan baik berdasarkan jenis kelamin atau usia terhadap hasil pemeriksaan indeks eritrosit antar volume 3 mL, 2 mL, & 1 mL setelah ditunda 4 jam dalam tabung vacutainer K2EDTA.
Downloads
Copyright (c) 2022 Syuhada Syuhada, Festy Ladyani, Nanda Nur Fauziah, Cipta Nengsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.