Hubungan Faktor Risko terhadap Kejadian Stroke pada Penderita Corona Virus Diseases-2019

  • Tranggono Yudo Utomo Department of Neurology, Medical Faculty, Christian University of Indonesia, Indonesia
Keywords: COVID-19, Dislipidemia, Hiperinflamasi, SH, SNH

Abstract

Stroke merupakan penyakit dengan mortalitas tertinggi kedua di dunia dan selama pandemi COVID-19 terjadi peningkatan kasus. Peningkatan ini terjadi akibat kekhawatiran mengakses fasilitas kesehatan disertai kondisi hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Sumber data berasal dari pasien terdiagnosis COVID-19 dengan SNH dan SH pada periode 26 Januari 2022 – 28 Februari 2022 RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat. Faktor risiko yang ditinjau dalam penelitian ini adalah hipertensi, diabetes melitus, hiperkoagulasi, dislipidemia, merokok, dan CKD. Metode pengambila sampel menggunakan total sampling. Uji statistik menggunakan uji Fischer Exact.Sampel yang digunakan sebesar 36. Penderita SNH sebesar 91,7% dan SH sebesar 3,8%. Kelompok terbesar adalah pasien pria dengan SNH sebesar 100%, pasien usia 61-70 tahun dengan SNH sebesar 86,7%, dan pasien meninggal dengan SNH sebesar 100%. Tekanan darah didapatkan sebesar 157,78±16,58/87,78±10,72 mmHg, D-dimer sebesar 3,48±3,37 µl/ mL, ureum sebesar 82,36±85,9 mg/dL, dan kreatinin sebesar 2,31±3,68 mg/dL. Uji statistik menggunakan uji Fischer Exact didapatkan hubungan antara dislipidemia dengan terjadinya stroke pada penderita COVID-19 (p=0,04;p<0,05).Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara dislipidemia dengan terjadinya stroke pada penderita COVID-19. Faktor risiko lainnya tidak memiliki hubungan akibat keadaan lain selama perawatan seperti sepsis, ARDS, hingga kegagalan multi organ.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-04-09