Hubungan Stigma Gangguan Jiwa dengan Perilaku Masyarakat pada Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Abstract
Stigma berawal pada kecenderungan manusia dalam menilai orang lain. Kebanyakan orang beranggapan bahwa penyakit ini sangat berbahaya dan mengancam. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Marawola memunculkan stigma pada penderita ODGJ yang ditandai dengan adanya beberapa penderita ODGJ yang mengalami perlakuan tidak baik seperti dijauhi bahkan dulu pernah dilakukan pemasungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stigma gangguan jiwa dengan perilaku masyarakat pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah kerja Puskesmas Marawola. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional dan jumlah sampel 99 responden yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioener. Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan p value = 0,037 jika dibandingkan dengan nilai a = 0,05 maka p value < a 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara stigma gangguan jiwa dengan perilaku masyarakat pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah kerja Puskesmas Marawola.
Downloads
Copyright (c) 2022 Sukrang Sukrang, Hasnidar Hasnidar, Nur Aisya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.