Asuhan Keperawatan Pada Pasien Depresi dan Resiko Bunuh Diri

  • Endah Sari Purbaningsih

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kasus depresi. Metode penelitan berupa pendekatan studi kasus (Case Study).   Sumber data awal yang diambil sebagai objek penelitian dalam penelitian ini adalah klien dengan depresi dan resiko bunuh diri di Sitopeng. Menggunakan metode interview bebas (inguided interview). Hasil penelitian menyatakan bahwa klien mengalami depresi dan resiko bunuh diri. factor penyebab depresi diantaranya adalah faktor biologi.  adanya kelainan pada amin biogenic yang terdapat di dalam darah maupun urin serta cairan serebrospinal yang ditemukan pada pasien dengan gangguan mood. neurotransmitter pada kejadian depresi adalah peran serotonin dan epinefrin.  dopamin yang menurun dapat menyebabkan depresi, keinginan untuk bunuh diri. Hipotalamus merupakan pusat pengaturan aksis neuroendokrin, menerima input neuron yang mengandung neurotransmitter amin biogenic. Pada kondisi pasien dengan depresi tidak terdapat regulasi neuroendokrin. Dengan tindakan CBT dan SEFT pada klien maupun keluarga menunjukkan hasil yang signifikasn yaitu klien mempunyai motiviasi kembali, mau untuk bersosialisasi/berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Kesimpulan orang yang mengalami depresi akan menjadi apatis dan menyalahkan dirinya sendiri sehingga merasa enggan untuk mencari pertolongan. Dampak yang dirugikan akibat depresi antara lain seperti kurang stabilnya fungsi sosial, fungsi pekerjaan, mengalami kesulitan untuk berfikir dan berkonsentrasi, juga ketidakberdayaan atas hal yang dipelajari, bahkan mengakibatkan tindakan bunuh diri yang menyebabkan kematian.  

Kata kunci : Depresi, resiko bunuh diri, Cognitive Behaviuor Therapy (CBT)

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-08-20