Analisis Risiko dan Imbal Hasil Pembiayaan Perbankan Syariah Periode Krisis Ekonomi

  • Nia Husnia Magister of Islamic Economics, Postgraduate Program Tazkia Islamic University College, Indonesia
  • Rifki Ismal Magister of Islamic Economics, Postgraduate Program Tazkia Islamic University College, Indonesia
  • Saiful Anwar Magister of Islamic Economics, Postgraduate Program Tazkia Islamic University College, Indonesia
Keywords: risiko dan imbal hasil, mudharabah, murabahah, istishna, krisis ekonomi, portfolio optimal

Abstract

Perkembangan bank Syariah tidak terlepas dari pengaruh krisis ekonomi global, dimana ketika guncangan keuangan menyebar ke real ekonomi selama fase krisis, bank syariah menderita kerugian tinggi dengan tingkat ketidakstabilan keuangan. Penting bagi bank syariah untuk menerapkan kebijakan dalam bisnis yang dilakukan untuk menentukan komposisi portofolio keuangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil risiko dan imbal hasil pembiayaan perbankan syariah pada akad mudharabah, murabahah, dan istishna ketika terjadi krisis ekonomi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model mean-variance yang diperkenalkan oleh Markowitz (1952), dengan menggunakan Microsoft Excel 2019. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa 3 instrumen pembiayaan antara lain pembiayaan murabahah, mudharabah, dan istishna pada BUS dan UUS. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu bersumber dari laporan keuangan melalui situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) tahun 2004-2021. Hasil pertama dalam penelitian ini adalah tingkat imbal hasil dan risiko periode sebelum krisis menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah memiliki nilai rata-rata risiko dan nilai rata-rata imbal hasil aktual terbesar dari kedua pembiayaan yaitu murabahah dan istishna. Sedangkan imbal hasil dan risiko pada ekonomi krisis, pembiayaan mudharabah memiliki nilai rata-rata risiko dan nilai rata-rata imbal hasil aktual terbesar dari pembiayaan murabahah dan istishna. Dan pembiayaan Istishna merupakan pembiayaan yang memiliki nilai rata-rata imbal hasil dan risiko terendah pada kedua kondisi ekonomi tersebut dengan tren cenderung stabil. Hasil kedua menunjukkan bahwa Titik B ke C adalah pilihan alternatif portofolio investasi yang paling optimal atau disebut the most efficient portfolio frontier dari industri perbankan syariah periode 2004 sampai 2021.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-04-19