Expressive Writing Therapy pada Siswa Broken Home
Abstract
Penelitian bertujuan untuk memperoleh hasil Expressive Writing Therapy. Jenis metode penelitian adalah metode penelitian kualitatif Studi kasus. Studi kasus meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, peneliti adalah sebagai instrumen kunci untuk memperoleh data mengenai expressive writing therapy yang diperoleh dari subjek tunggal. Guru bimbingan dan konseling, kaka tiri, ibu kandung dan sumber lain yang diperlukan sebagai instrument pendukung dan untuk melakukan triangulasi data serta klarifikasi sehingga data yang diperoleh valid. Data diperoleh melalui praktik therapy, pengamatan atau observasi, observasi dalam bentuk partisipan maupun nonpartisipan, dan wawancara mendalam serta dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menuangkan hasil wawancara dan observasi ke dalam catatan lapangan (field notes). Data yang diperoleh selama penelitian, subjek secara mental dan psikologis belum mampu menerima keadaan kedua orang tua bercerai. Hasil expressive writing therapy yang dituliskan subjek cenderung berisi mengenai penguatan terhadap kondisi broken home, dampak dari perceraian menyebabkan subjek melakukan kenakalan remaja seperti merokok, pulang larut malam dan meminum alkohol. karena kurang pengawasan orang tua, kurang bimbingan agama, kurang pengetahuan mengenai tugas perkembangan remaja dan kurang pengetahuan orang tua terhadap cara pola asuh anak, sehingga anak salah bergaul. Kesimpulan subjek peneliti mengalami perubahan dan subjek menerima keadaan orang tau bercerai.
Downloads
Copyright (c) 2022 Habibi Ahmad Agdah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.