Aktivitas Penghambatan Xantin Oksidase Herba Tapak Liman, Biji Jintan Hitam, dan Daun Talok Secara In Silico dan In Vitro
Abstract
Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat darah di atas normal yang merupakan faktor resiko penyakit gout. Allopurinol digunakan untuk terapi hiperurisemia, namun masyarakat Indonesia menyukai herbak sebagai alternatif terapi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas penghambatan xantin oksidase secara in silico dan in vitro pada tanaman herba tapak liman (Elephantopus scaber Linn), biji jintan hitam (Nigella sativa Linn) dan daun talok (Muntingia calabura Linn). Pada pengujian secara in silico, 70 senyawa bioaktif yang berasal dari herba tapak liman, biji jintan hitam dan daun talok diujikan sebagai ligan dan divisualisasikan interaksinya terhadap reseptor pada enzim yang berperan sebagai antihiperurisemia dengan metode Structure based ligand Dari hasil docking diperoleh 15 senyawa uji yang dapat menghambat enzim xantin oksidase kerena memperoleh score docking lebih kecil dari kontrol positif. Kemudian dilakukan penelitian secara in vitro untuk mengetahui aktivitas penghambatan xantin oksidase oleh ekstrak etanol 70% herba tapak liman, biji jintan hitan, dan daun talok, hasil menunjukkan adanya aktivitas penghambatan xantin oksidase masing-masing sebesar 41,08%; 34.92%; dan 31,57%. Tanaman herba tapak liman (Elephantopus scaber Linn), biji jintan hitam (Nigella sativa Linn) dan daun talok (Muntingia calabura Linn) mengandung senyawa yang memiliki aktivitas sebagai penghambat xantin oksidase pada hiperurisemia.
Downloads
Copyright (c) 2022 Marybet Tri Retno Handayani, Esti Mumpuni, Dian Ratih Laksmitawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.