Usulan Perbaikan Kualitas Produk Minuman Chingku dengan Menggunakan Metode Quality Evaluation Framework di PT. SEI
Abstract
Setiap perusahaan bersaing satu sama lain untuk memenangkan persaingan pangsa pasar, salah satunya dalam meningkatkan kualitas produknya. Kualitas merupakan salah satu kriteria yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk. PT. SEI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang minuman kemasan, yang memproduksi minuman kemasan chingku yang dikemas dalam kemasan kaleng. Menurut data di PT.SEI pada bulan Januari 2021 – Juni 2021 Jumlah cacat produk chingku mencapai 4,5 % dari produk yang diproduksi sehingga melebihi ambang batas yang ditetapkan perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis untuk mengidentifikasi proses bisnis yang terjadi di PT.SEI menggunakan Analisis Value Shop , mengevaluasi kualitas produk dengan Quality Evaluation Framework (QEF) dan mengusulkan perbaikan kualitas serta tindakan pencegahan pada proses produksi produk Chingku menggunakan analisis 5W1H. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan untuk cacat produk yang terjadi pada produk chingku terdapat empat faktor yang dapat menyebabkan cacat pada produk yaitu faktor Reliableness, Time to Failure, Time to recover, dan Time to access yang dari masing masing faktor tersebut memiliki permasalahannya masing masing dimana faktor Reliableness memiliki dua permasalahan yaitu kemampuan mesin yang terkadanag downtime dan kecepatan proses pengemasaan yang lambat, lalu untuk faktor Time to failure memiliki dua permasalahan yaitu kerusakan pada mesin dan kegagalan aktivitas yang terjadi saat proses berjalan, selanjutnya untuk faktor Time to recover memiliki satu permasalahan yaitu keterlambatan pada saat perbaikan mesin dan untuk faktor Time to Access memiliki satu permasalahan yaitu ketepatan waktu untuk melakukan setting pada mesin. Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk akar penyebab permasalahan adalah menganalisis Sparepart yang digunakan, memberikan form pergantian Sparepart kepada tim Maintenance lalu meng evaluasi sistim kerja yang sudah dibuat, dan memberikan pelatihan terhadap operator lalu memberikan pengarahan mengenai proses produksi serta melakukan, Training, membuat SOP sebagai acuan bekerja operator.
Downloads
Copyright (c) 2022 Zannuardhi Ramadhani, Laela Chairani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.