Peran Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa dan Pengajaran Pada Sekolah Menengah Atas
Abstract
Penelitian ini membahas Psikolinguistik telah memberikan banyak teori yang menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh bahasa, menghasilkan dan merasakan baik bahasa lisan maupun tulisan. Teori-teori tersebut telah digunakan dalam bidang pengajaran bahasa. Beberapa ahli menggunakannya sebagai teori dasar dalam mengembangkan pengajaran Bahasa metode. Hal ini dikenal sebagai pendekatan psikolinguistik. Pendekatan psikolinguistik memandang belajar sebagai proses kognitif individu yang terjadi dalam diri individu tersebut kemudian bergerak ke dimensi sosial. Sebagai pendekatan, ada beberapa metode yang dikembangkan berdasarkan teori psikolinguistik seperti metode natural, metode respon fisik total, dan metode sugestiopedia. Metode ini menerapkan prinsip-prinsip psikolinguistik bahwa bagaimana seseorang memperoleh bahasa ibu atau bahasa, mempelajari bahasa kedua atau ketiganya, mempersepsikan suatu bahasa, dan menghasilkan bahasa. Persepsi bahasa mengacu pada mendengarkan dan membaca, sedangkan produksi bahasa mengacu pada berbicara dan menulis. Mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis disebut sebagai empat keterampilan berbahasa. Secara khusus, psikolinguistik membantu untuk memahami kesulitan dari keempat keterampilan ini, baik yang bersifat intrinsic kesulitan dan kesulitan ekstrinsik. Psikolinguistik juga membantu menjelaskan kesalahan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran bahasa tersebut. Dalam psikolinguistik juga telah mendefinisikan ada jenis gangguan otak yang: dapat mempengaruhi suatu kinerja belajar bahasa. Psikolinguistik terutama membantu guru untuk mempertimbangkan penggunaan metode yang tepat untuk mengajarkan empat hal tersebut keterampilan bahasa
Downloads
References
Claros, M.S.C. (2008). Psycho-linguistic and socio-cultural approaches to language learning: A never ending debate. Colombian Applied Linguistics Journal, 10(1), 142-154.
Demirezen, M. (2004). Relation between Psycholinguistic Approach and Foreign Language Learning and Teaching. Ondokuz Mayis Universitesi Fakultesi Dergisi, 17, 26-36.
Field, J. (2004). Psikolinguistics. The Key Concept. London: Routledge.
Harmer, J. (2001). The Practice of English Language Teaching. Third Edition. London: Longman.
Harras, K. A., & Bachari, A. D. (2009). Dasar-dasar Psikolinguistik. Bandung: Universitas Pendidikan Bandung Press.
Jesa, M. (2008). Efficient English Teaching: Methods, Lesson Format, Evaluation. New Delhi: APH Publishing Corporation.
Krashen, S.D. (1985). The input hypothesis: Issues and implications. London: Longman.
Lightbown, Pats, M. and Nina, S. (2006). How Languages Are Learned. Oxford: Oxford University Press.
Long, M. H. (1997). Construct Validity in SLA Research: A Response to Firth and Wagner. The Modern Language Journal, 81(3), 318-323.
Macaro, E. Continuum Companion to Second Language Acquisition. London: Continuum.
Maftoon, P., & Shakouri, N. (2012). P.sycholinguistic Approach to Second Language Acquisition. The International Journal of Language Learning and Applied Linguistics World (IJLLALW. Vol 1 (1); 1-9 ISSN: 5389-2100
Matlin, M.M. (1994). Cognition. New York: Ted Buchholz.
Ramadhan, M. A. (2013). Applied Psycholinguistic: Review of EFL Teaching Methods in Building Up the Learners’ Motivation. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Copyright (c) 2022 sopyan sopyan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.