Faktor yang Mempengaruhi Mekanisme Koping Caregiver Pasien Ginjal Tahap Akhir dengan Hemodialisa
Abstract
Pendahuluan: Global Burden of Disease menunjukkan bahwa penyakit ginjal kronis (PGTA) sebagai angka kematian nomor 16. Penyakit ini memerlukan perawatan yang lama dan efek yang beragam. Perawatan jangka panjang dilakukan oleh tim medis dan caregiver. Caregiver PGTA seringkali mengalami penurunan mekanisme koping dikarenakan lama masa perawatan dan besarnya beban yang harus ditanggung. Faktor yang berpengaruh pada mekanisme koping caregiver telah diteliti sebelumnya, namun kajian yang merangkum tentang faktor faktor tersebut dalam sebuah review belum banyak dilakukan. Metode analisa adalah pedoman PRISMA, dan mengumpulkan data dari uji Randomied Control Trial, studi generik dan observasional. Variabel independen adalah sel esteem, pendidikan, dukungan sosial dan harapan uang dilakses melalui PubMed dan Science Direct, dari tahun 2012-2022. Kata kunci coping, coping mechanism caregiver,caregiver, factor of coping, caregiver penderita ginjal. Mekanisme koping adalah suatu cara caregiver dalam menerima, mengolah dan memberi reaksi terhadap masalah/stressor yang datang saat merawat pasien. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah self esteem yaitu kebanggan terhadap pencapaian diri caregiver dengan nilai p= 0,05, dukungan sosial dari orang sekeliling caregiver akan mempengaruhi mekanisme koping caregiver, dan penelitian menunjukkan angka 68,3% caregiver merasakan perlu memiliki dukungan sosial, faktor selanjutnya adalah pendidikan akan mengarahkan caregiver dalam memahami situasi dan kondisi baik kognitif, afekti maupun psikomotor, dan pendidikan akan mempermudah caregiver dalam menyerap informasi dalam perawatan pasien, yang terakhir adalah harapan yaitu sumber kekuatan caregiver dalam bertahan dengan keadaan fisik dalam merawat pasien. Kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi mekanisme koping caregiver pasien PGTA dengan hemodialisa adalah self esteem, dukungan sosial, pendidikan dan harapan. Dengan mekanisme koping caregiver yang konstruktif maka akan semakin dapat merawat pasien secara optimal. Maka akan meningkatkan kualitas hidup dari pasien PGTA juga.
Downloads
Copyright (c) 2022 Theodora Rosaria Geglorian, Fitria Handayani, Meira Erawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.