Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pantang Makan pada Ibu Nifas di Klinik Yapida Gunung Putri Periode 2022
Abstract
Latar Belakang: Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah dan hambatan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Salah satu hambatan yang terjadi di masyarakat adalah adanya pantang makanan setelah melahirkan. Padahal setelah melahirkan seorang wanita memerlukan nutrisi yang cukup untuk memulihkan kembali seluruh alat genetalianya. Mereka tidak menyadari bahwa tindakannya berpengaruh terhadap lambatnya pemulihan kesehatan kembali juga dapat terhambatnya pertumbuhan bayi. Data menunjukkan banyak ibu yang melakukan pantang makan pada masa nifas sebanyak 4.406.437 ibu nifas (86%) mempunyai kebiasaan pantang makan seperti tidak makan ikan laut, telur, sayur dan makanan pedas. Berdasarkan data tahun 2008 di Indonesia dengan total ibu post partum 89% (4.509.630 orang) mempunyai kebiasaan pantang makanan pada masa nifas (Badan Litbang Kesehatan 2009 dalam Saidah, 2011). Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan pantang makan pada ibu nifas di Klinik Yapida Periode 2022. Metode Penelitian: Desain penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi sebanyak 40 responden. Dianalisis dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil Penelitian: Hasil uji korelasi spearman rank didapatkan pada variabel pendidikan dengan p-value= 0,000; variabel pengetahuan p-value= 0,047; variabel sosial budaya p-value= 0,000; dan variabel sosial ekonomi p-value= 0,374. Kesimpulan: variabel pendidikan, pengetahuan, sosial budaya berhubungan dengan pantang makan dengan nilai P value <0,05 dan variabel sosial ekonomi tidak berubungan dengan pantang makan dengan nilai P value > 0,05.
Downloads
Copyright (c) 2022 Masluroh Masluroh, Evi Puspitasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.