Amnioinfusi sebagai Treatment Anhidramnion yang Disebabkan Oleh Agenesis Ginjal Bilateral : Laporan Kasus Sindroma Potter
Abstract
Anhidramnion adalah jumlah cairan ketuban yang sangat sedikit dimana pengukuran MVP ï‚£ 2cm melalui USG. Penyebab tersering dari anhidramnion yang menetap hingga trimester dua kehamilan adalah agenesis ginjal bilateral. Agenesis ginjal bilateral sangat erat hubungannya dengan Sindroma Potter. Sindroma Potter merupakan gambaran dari berkurangnya cairan ketuban terlepas dari apapun penyebabnya. Penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir pada kasus anhidramnion adalah hipoplasia paru. Amnioinfusi merupakan suatu tindakan penambahan cairan ke dalam rongga amnion yang diharapkan dapat mengurangi tekanan uterus akibat dari anhidramnion dan menjaga distensi alveolar untuk meningkatkan pertumbuhan paru janin. Seorang perempuan 26 tahun G3P1A1H1 gravid 27-28 minggu dirujuk ke poliklinik fetomaternal RSUP M.Djamil Padang dengan kecurigaan anhidramnion yang disebabkan oleh agenesis ginjal bilateral. Pada pemeriksaan fisik dan obstetrik didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan USG tidak ditemukan adanya ketuban sehingga SDP sulit dinilai, tidak terlihat adanya ginjal dan kandung kemih janin, sehingga diduga ini merupakan suatu kelainan agenesis ginjal bilateral dan mengarah pada Sindroma Potter. Pasien dilakukan amnioinfusi untuk mencegah kontraktur dan hipoplasia paru pada janin, dari amnioinfusi pertama didapatkan SDP bertambah menjadi 2,99 cm. Dilakukan pemantauan dan amnioinfusi berkala hingga janin viable untuk dilahirkan.Amnioinfusi pada agenesis ginjal bilateral bermanfaat untuk membantu penegakan diagnosa dan sebagai terapi pencegahan terjadinya kontraktur dan hipoplasia paru pada janin serta meningkatkan harapan hidup saat janin dilahirkan.
Downloads
Copyright (c) 2022 Rizka Fadhillah Yusra, Yusrawati Yusrawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.