Analisis Penggunaan Antibiotik dan Peta Kuman pada Pasien Pneumonia di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangil
Abstract
Pneumonia merupakan infeksi pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau parasit. Antibiotik merupakan terapi utama pada pneumonia. Kemampuan antibiotik dalam mengatasi dan mencegah penyakit infeksi menyebabkan penggunaannya mengalami peningkatan yang luar biasa. Penggunaan antibiotik secara berlebihan dan tidak rasional menimbulkan berbagai permasalahan dan menjadi ancaman global bagi dunia kesehatan terutama terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuantitas penggunaan antibiotik dalam satuan Defined Daily Dose (DDD)/100 patient-day, mengetahui peta kuman pasien pneumonia dirawat inap, mengetahui tingkat kesesuaian penggunaan antibiotik dengan hasil kultur dan Pedoman Penggunaan Antibiotik pada pasien pneumonia di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangil periode Oktober 2021 – Februari 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif. Data diperoleh dari catatan pemberian obat pasien di rawat inap, data penggunaan antibiotik dari Instalasi Farmasi dan data hasil kultur mikrobiologi pasien, kemudian dianalisis secara deskriptif. Antibiotik yang digunakan dalam terapi pasien pneumonia seluruhnya menggunakan sediaan intravena. Dari hasil penelitian menunjukkan jumlah total antibiotik pada 35 pasien pneumonia rawat inap di RSUD Bangil Pasuruan selama bulan Oktober 2021 - Februari 2022 adalah 64,4676 DDD/100 patient-days. Jenis antibiotik yang paling banyak adalah levofloxacin iv 26,3889 DDD/100 patient-days dan ceftriakson 18,75 DDD/100 patient-days. pasien-hari. Dari 35 sampel yang dilakukan uji kultur bakteri terdapat 4 sampel yang mengalami pertumbuhan bakteri, jenis bakteri yang tumbuh selama bulan Oktober 2021 - Februari 2022 terdiri dari bakteri grap positif yaitu Staphylococcus intermedius, Staphylococcus haemolyticus, dan bakteri gram negatif terdiri dari Chryseobacterium meningosepticum, Rhizobium radiobacter.
Downloads
Copyright (c) 2022 Ruliya Yunita Effendy, Rika Yulia, Fauna Herawati, Abdul Kadir Jaelani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.