Dakwah dan Radikalisme (Studi Kasus Dai-Dai di Kota Makassar)
Abstract
Bom bunuh diri di gerban Gereja Katerdal Makassar, dimana para pelakunya sangat kental terhadapa pengunaan simbol agama. Pelaku merupakan pasangan suami istri yang kerap hadir dalam pengajian di Villa Mutiara makassar dan memberikan doktrin jihad sebelum mempersiapkan bom bunuh diri. Dari kasus tersebut membuktikan bahwa dakwah sangat berkaitan dengan penyebaran paham-paham radikalisme di masyarakat Dakwah ibarat dua mata pisau yang memiliki ketajaman yang sama, dakwah jika dipergunakan untuk yang negatif maka akan memberikan dampak yang negatif pula yaitu sebagai wadah penyebarluasan paham radikalisme begitupun sebaliknya jika dipergunakan untuk hal positif maka akan menjadi pembendung penyebarluasan paham radikalisme. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis relasi dakwah dan radikalisme di kota makassar dan peran Da’i dalam membendung Radikalisme. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi dakwah dan radikalisme sangat kuat, dakwah dapat menjadi faktor penyebab penyembaran paham radikalisme dan dapat pula menjadi pembendung atau penghambat penyebaran radikalisme di kota Makassar. Da’i memiliki peran yang sangat besar dalam membendung penyebaran radikalisme yaitu Senantiasa berdakwah dengan menyampaikan nilai nilai toleransi dan salin menghargai, Lembaga dakwah Membuat sosialisasi internal tentang bahaya radikalisme, Menyelengarakan pembinaan dan pembentukan kader dan Memberikan teladan atau contoh berupa perilaku yang mencerminkan pelaksanaan Islam yang moderat.
Downloads
Copyright (c) 2022 Jamal Mirdad, Tahir Kasnawi, Novida Raf
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.