Pengaruh Pemberian Zinc, Fe dan Vitamin A Terhadap Kejadian Infeksi dan Pertumbuhan
Abstract
Kekurangan zat zinc dapat mengganggu pertumbuhan dan meningkatkan resiko mendapat diare dan infeksi saluran nafas. Suplementasi zinc dan besi mungkin meningkatkan pertumbuhan anak. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan kebutaan pada anak usia dini, sehingga menghambat tumbuh kembang anak.Membuktikan efek pemberian zinc, fe, dan vitamin A dalam menurunkan kejadian infeksi dan memperbaiki pertumbuhan pada anak gizi kurang usia 2-5 tahun. Pre n post test. Satu bulan sebelum diintervensi pengambilan sampel darah kadar Zink,Fe dan Vitamin A, ditanyakan kejadian infeksi (berapa kali dalam 1 bulan terakhir) dan pertumbuhan TB di lihat di KMS. Satu bulan setelah diintervensi diambil sampel darah lagi kadar Zink,Fe, dan Vitamin A, ditanyakan lagi pertumbuhan dan kejadian infeksi. Sebelum Penelitian dilakukan sidang Komisi Etik oleh Tim Komisi Etik Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon (Full Board). Intake vitamin A (µg) rata-rata 303±11 dan untuk intake zat besi rata-rata 5,74±0,3 mg, sedangkan intake zink rata-rata 3,8±0. Bila dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) maka intake vitamin A, zat besi dan zink secara rata-rata tidak ada yang memenuhi Angka AKG yaitu 75,7±2,9 persen, 75,0±4,3 persen dan 47,4±1,8 persen. Indikator Tinggi Badan/ Umur (TB/U) banyak anak dengan stunting sebesar 15,9 persen, sedangkan anak dengan obese indikator berat badan/tinggi badan (BB/TB) sebesar 1 persen. Keadaan kesehatan sampel penelitian ditemukan lebih dari separuh sampel menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 60,4 persen dan diare 21,3 persen diare. Intake makanan zat besi, zink dan vitamin A anak 24-60 bulan di Indonesia masih tidak dapat memenuhi kebutuhan dan jauh di bawah Angka Kecukupan Gizi (AKG). Faktor yang secara konsisten berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan mikronutrien tersebut (zat besi, zink, vitamin A) dan status sosial ekonomi rendah.
Kata kunci: Zinc, Fe, Vitamin A, Infeksi dan Pertumbuhan