Analisis Sentimen Cyberbullying KPOP di Media Sosial Twitter Menggunakan Metode Naive Bayes
Abstract
Maraknya penggunaan jejaring sosial twitter dikalangan masyarakat modern saat ini tengah sangat popular. Twitter membawa trend baru dalam masyarakat sebagai ajang untuk melakukan tindakan penindasan secara online atau yang lebih dikenal dengan sebutan cyberbullying. Pengguna twitter dengan mudah dapat melakukan cyberbullying kepada pengguna twitter lainnya, pengguna dapat memposting tulisan kejam atau mengunggah foto yang berhubungan dengan individu lain dengan tujuan mengintimidasi dan merusak nama baik seseorang.Cyberbullying mudah ditemukan pada penggemar Korean Wave/Hallyu sebab aktivitas terbesar penggemar K-Pop ada di internet. K-Pop memiliki banyak sekali penggemar tidak hanya di negara Korea Selatan saja, tetapi juga ke seluruh dunia termasuk di Indonesia terutama di kalangan remaja. Fokus permasalahan pada memahami dan mencegah Cyberbullying pada remaja penggemar K-Pop tujuannya memaparkan dan mengaalisa pentingnya penggemar K-Pop yang di dominasi oleh remaja, mendapatkan pemahaman tentang Cyberbullying baik sebagai pelaku maupun korban. Dalam penelitian ini bertujuan untuk untuk mengklasifikasikan sentimen.pada Komentar tweet berdasarkan kelas negatif, positif, netral dan juga untuk mengetahui trend yang ada di kalangan remaja dalam tindakan terhadap bullying di sosial media. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jejaring sosial twitter, perilaku cyberbullying terjadi karena motivasi yang ada pada dalam diri informan, seperti motif sosiogenis dan motif afektif.Peneliti menggunakan metode Naive bayes untuk melakukan klasifikasi sentiment cyberbullying pada sosial media Twitter.
Downloads
Copyright (c) 2022 Anisa Putri, Ari Muzakir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.