Profil Kuantitas Penggunaan Antbiotik Pada Pasien Kritis Covid-19 Dengan Ventilator Dan Non Ventilator Di Icu Rsud Dr.R. Koesma Tuban
Abstract
Coronavirus (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari virus SARS-CoV-2 dan dapat menyebabkan Acute Respiratory Distress Syndrom (ARDS). Penderita COVID-19 yang menjalani perawatan intensif di ruangan ICU pada umumnya mengalami ARDS atau sepsis yang disebabkan oleh pneumonia ( Dalam talaksana COVID-19 selain terapi suportif dan simptomatik diberikan juga terapi antibiotik. Penggunaan antibiotik yang berlebihan memicu timbulnya resistensi yang dapat berdampak pada perawatan yang tidak efektif dan efisien karena berhubungan dengan peningkatan morbiditas, mortalitas, lama rawat dan biaya perawatan. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui profil kuantitas penggunaan antibiotik dengan metode DDD/100 patient-days. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan analisis secara deskriptif melalui pengambilan data secara retrospektif. Sampel pada penelitian adalah pasien kritis COVID-19 dengan ventilator sebanyak 44 pasien dan non ventilator 88 pasien. Sampel penelitian pasien di ICU paling banyak didominasi oleh laki-laki. Nilai DDD/100 patients-days untuk tiga jenis antibiotik yang paling tinggi pada sampel penelitian dengan ventilator secara berurut adalah levofloksasin yaitu 83.10, meropenem 24.039, azitromisin 17.54 dan nilai DDD/100 patients-days untuk tiga jenis antibiotik yang paling tinggi pada sampel penelitian non ventilator adalah levofloksasin 71.45, meropenem 18.90 dan seftriakson 13.80 DDD/100 patient- days.
Downloads
Copyright (c) 2022 Christiani Sinuor, Istiqoma Dewi Kurniawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.